Lebak, 25/5 (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak, Banten, menyebutkan sampai saat ini masih kekurangan 512 ruang kelas untuk sekolah dasar disebabkan pemerintah daerah tahun 2010 tidak memiliki dana pembangunan ruangan kelas tersebut.
Kepala seksi Prasarana Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak, Haerudin, Selasa, mengaku pihaknya telah mengusulkan kebutuhan ruang kelas baru (RKB) untuk sekolah dasar (SD) pada Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas).
Sebab Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak tidak memperoleh bantuan pembangunan anggaran RKB dari Kemendiknas maupun pemerintah daerah.
Pihaknya berharap Kemendiknas bisa memberikan bantuan RKB, melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) maupun Dekon.
"Saya meminta Kemendiknas bisa merealisasikan bantuan tersebut," katanya.
Menurut dia, akibat kekurangan RKB banyak sekolah satu ruangan diisi siswa antara 60-80 orang sehingga berdampak terhadap peningkatan mutu pendidikan.
Padahal, menurut dia, Rata-rata standar rasio nasional jumlah siswa dan ruang kelas antara 1:32 siswa.
Selain itu, lanjut dia, kekurangan kelas ini tentu banyak sekolah yang menerapkan dua shift, yakni pagi dan sore.
Oleh karena itu, pihaknya mendesak pemerintah segera membangun RKB untuk mensukseskan program pendidikan sembilan tahun.
"Saya kira kekurangan RKB juga dapat menimbulkan anak putus sekolah karena terbatasnya akses pendidikan itu," jelasnya.
Dia menyebutkan, selama ini RKB yang ada tercatat 1.701 unit dari 758 gedung SD, bahkan di antaranya 295 RKB harus direhabilitasi karena kondisinya sudah rusak.
Sementara itu, guru SDN 01 Cisimeut Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Samsudin, mengatakan pihaknya sangat berharap adanya pembangunan RKB karena saat ini satu ruangan ditempati sebanyak 70 siswa.
"Saya khawatir jika tidak dibangun RKB sangat mengganggu terhadap kegiatan belajar mengajar," ujarnya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2010