Serang, (ANTARA News) - Para petani padi dan petugas dinas pertanian dan peternakan Provinsi Banten diminta waspadai hama wereng coklat masuk Banten, karena sudah menyerang beberapa daerah seperti Jawa Barat, Jawa Tengah serta Yogyakarta.

Ketua Komisi II DPRD Banten Budi Prayogo di Serang, Kamis, mengatakan, meskipun hama wereng tersebut saat ini belum berkembang di wilayah Banten, tapi para petani dan dinas pertanian tetap harus waspada dan menyiapkan langkah-langkah antisipasi masuknya hama wereng cokelat tersebut.

"Dinas Pertanian untuk lebih waspada dan melakukan langkah antisipatif. Sebab jika sudah masuk Banten, hama wereng akan menjangkit secara masif dan bisa menimbulkan gagal panen," kata Budi Prayogo.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Agus M Tauchid mengatakan, pihaknya sudah melakukan langkah-langkah antisipasi serangan hama wereng cokelat tersebut diantaranya dengan praktek pola ramah lingkungan seperti penggunaan pupuk organik, menekan penggunaan pupuk kimia dan mengurangi pestisida.

Kemudian juga penggunaan agen hayati yakni pengendalian hama penyakit non kimia seperti penggunaan daun-daunan tertentu atau buah-buahan seperti menggunakan buah berenuk.

"Banten kemungkinan lebih aman dari serangan hama wereng cokelat, karena penggunaan padi hibrida di Banten masih dalam skala kecil," kata Agus.

Menurutnya, serangan hama wereng cokelat biasanya lebih banyak pada daerah-daerah yang menanam padi hibrida dalam skala besar seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Tiimur dan DIY.

Namun, Banten hanya dalam skala kecil yakni sekitar dua ribu hektar dari total tanaman padi sekitar 400 ribu hektar di Banten.

Agus mengatakan, hama wereng cokelat akan lebih gampang menyerang tanaman padi hibrida karena memiliki aroma yang mengundang hama tersebut, apalagi dipengaruhi faktor fenomena alam lanina, yakni yang seharusnya musim kemarau tetapi malah lebih banyak hujan sehingga udara menjadi lebih lembab memudahkan mengundang hama wereng cokelat.

"Banten bukan daerah endemis sehingga tidak terlalu khawatir. Meskipun demikian antisipasi tetap dilakukan diantaranya disiapkan anggaran dari APBN dan APBD dibawah Rp1 miliar," kata Agus. (U.M045/B/R010/R010)

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2010