Pelatih Manchester City Pep Guardiola menuduh otoritas sepak bola tidak cukup peduli dengan kesejahteraan para pemain karena timnya menghadapi jadwal padat di tengah pandemi COVID-19 tanpa beberapa pemain senior karena cedera dan sakit.

City, yang mencapai perempat final Liga Champions musim lalu, mengakhiri kampanye 2019-20 mereka pada pertengahan Agustus sebelum kembali beraksi di Liga Premier Inggris pada Selasa. Mereka akan menghadapi Leicester City pada Minggu malam.

Baca juga: Schalke 04 resmi pecat pelatih David Wagner

The Citizen tidak akan diperkuat pemain timnas Brazil Gabriel Jesus setidaknya satu bulan karena masalah otot sedangkan Oleksandr Zinchenko, Sergio Aguero, Bernardo Silva dan Joao Cancelo juga absen karena cedera.

Ilkay Guendogan sedang menjalani isolasi setelah dinyatakan positif COVID-19 dan Aymeric Laporte baru saja kembali berlatih sejak terinfeksi virus corona.

"Kenyataannya adalah apa adanya. Bukan hanya City, itu terjadi di semua klub dan negara. Tidak ada yang peduli dengan para pemain. Semuanya - Liga Premier, UEFA, EFL - telah mempertahankan bisnis dan posisi mereka sendiri," kata Guardiola kepada wartawan yang dikutip Reuters pada Sabtu (27/9).

"Para pemain menjalani pramusim selama dua pekan dan sekarang mereka harus bermain setiap tiga hari selama 11 bulan," tambah pelatih asal Spanyol itu.

"Saya mengerti ini adalah situasi yang luar biasa untuk semua orang - restoran, teater, bioskop, museum. Setiap orang sedang berjuang ... Kami harus percaya pada apa yang kami lakukan, mencoba dan memainkan pertandingan yang bagus."

"Kami memiliki tiga pemain yang kembali dari tim nasional cedera ... Mereka membiarkan mereka memainkan dua pertandingan dalam empat hari tanpa persiapan. Mereka bukan mesin."

Setelah pertandingan melawan Leicester, City akan menghadapi Burnley di Piala Liga pada Kamis sebelum pertandingan liga melawan tim promosi Leeds United pada Sabtu depan.
 

Pewarta: Hendri Sukma Indrawan

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020