Bakal Calon Wali Kota pada Pilkada Surakarta 2020 Gibran Rakabuming Raka menyatakan ekonomi Solo masih tangguh dan siap bangkit lagi di tahun depan.
"Saya dan Pak Teguh (Bakal Calon Wakil Wali Kota) sudah blusukan, di Baron (salah satu nama kampung di Kota Solo) ada suplier wedangan. Pada kondisi pandemi seperti ini dalam satu hari pemasukannya bisa sampai Rp15 juta, ini yang harus kita dampingi," katanya saat menjadi pembicara pada Rapimkota Kadin Surakarta 2020 di Solo, Senin.
Baca juga: Jubir: 72 persen pasien COVID-19 di Indonesia sembuh
Ia mengatakan pendampingan diperlukan agar UMKM bisa naik kelas dengan meningkatkan kualitas bisnis mereka.
"Perlu diajari branding seperti apa. Ketika ada yang beli di situ jangan diberi kemasan plastik tetapi food grade. Selain itu UMKM perlu diinkubasi dan akselerasi, dari awal sampai akhir kami dampingi. Di Surabaya sudah jalan ada Pahlawan Ekonomi," katanya.
Selain itu, pihaknya berharap agar pelaku UMKM bisa melakukan transformasi digital.
"Ketika saya ketemu pelaku usaha kuliner saya tanya sudah gabung ke Go Food atau Grab Food belum, kalau belum kamu pasti mati. Yang jualan jilbab, sudah gabung Lazada, Shopee (market place) belum, kalau belum kamu pasti mati," katanya.
Menurut dia, pelaku UMKM itulah yang membutuhkan pendampingan agar lebih melek teknologi dan bisa memanfaatkannya untuk memperluas penjualan mereka.
Sementara itu, diakuinya, agenda bangkit dari COVID-19 memang tidak mudah sehingga butuh kolaborasi semua pihak.
"Solo usianya sudah 275 tahun, punya sejarah panjang. Saya tidak ingin Solo terlihat renta, harus fresh untuk warga yang mengunjungi, nyaman bagi warga yang tinggal di sini. Solo pernah berturut-turut dapat juara 1 kota ternyaman di Indonesia yaitu tahun 2018 dan 2019. Ini harus dipertahankan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020
"Saya dan Pak Teguh (Bakal Calon Wakil Wali Kota) sudah blusukan, di Baron (salah satu nama kampung di Kota Solo) ada suplier wedangan. Pada kondisi pandemi seperti ini dalam satu hari pemasukannya bisa sampai Rp15 juta, ini yang harus kita dampingi," katanya saat menjadi pembicara pada Rapimkota Kadin Surakarta 2020 di Solo, Senin.
Baca juga: Jubir: 72 persen pasien COVID-19 di Indonesia sembuh
Ia mengatakan pendampingan diperlukan agar UMKM bisa naik kelas dengan meningkatkan kualitas bisnis mereka.
"Perlu diajari branding seperti apa. Ketika ada yang beli di situ jangan diberi kemasan plastik tetapi food grade. Selain itu UMKM perlu diinkubasi dan akselerasi, dari awal sampai akhir kami dampingi. Di Surabaya sudah jalan ada Pahlawan Ekonomi," katanya.
Selain itu, pihaknya berharap agar pelaku UMKM bisa melakukan transformasi digital.
"Ketika saya ketemu pelaku usaha kuliner saya tanya sudah gabung ke Go Food atau Grab Food belum, kalau belum kamu pasti mati. Yang jualan jilbab, sudah gabung Lazada, Shopee (market place) belum, kalau belum kamu pasti mati," katanya.
Menurut dia, pelaku UMKM itulah yang membutuhkan pendampingan agar lebih melek teknologi dan bisa memanfaatkannya untuk memperluas penjualan mereka.
Sementara itu, diakuinya, agenda bangkit dari COVID-19 memang tidak mudah sehingga butuh kolaborasi semua pihak.
"Solo usianya sudah 275 tahun, punya sejarah panjang. Saya tidak ingin Solo terlihat renta, harus fresh untuk warga yang mengunjungi, nyaman bagi warga yang tinggal di sini. Solo pernah berturut-turut dapat juara 1 kota ternyaman di Indonesia yaitu tahun 2018 dan 2019. Ini harus dipertahankan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020