Sejumlah petani di Kabupaten Lebak, Banten, kembali panen padi di tengah musim kemarau sehingga dapat menyumbangkan ketahanan pangan di daerah ini.

"Kami panen padi seluas satu hektare, " kata Oman (60), seorang petani di Kalanganyar Kabupaten Lebak, Rabu.

Petani yang memanen padi di Blok Kalanganyar sekitar 30 hektare dan mereka tanam pada Juni 2020.

Kebanyakan petani menanam padi varietas benih unggul dengan masa panen selama 100-110 hari setelah tanam (HST).

Mereka petani di sini juga bisa tiga kali musim tanam per tahun, karena adanya pompanisasi dengan menyedot air dari Sungai Cisimeut itu.

"Kami bisa memanen padi di tengah musim kemarau itu melalui pompanisasi itu," katanya menjelaskan.

Begitu juga petani lainnya, Mulyadi (55) warga Cimarga Kabupaten Lebak mengatakan dirinya panen di tengah musim kemarau itu sangat menguntungkan, karena tidak terserang hama dan penyakit tanaman.

Bahkan, panen padi tahun ini seluas satu hektare dipastikan produktivitas mencapai 8 ton gabah kering pungut (GKP)/hektare.

"Kami panen padi itu sebagian dijual ke penampung juga sebagian lainnya untuk ketahanan pangan keluarga," katanya menjelaskan.

Ia mengatakan, petani di sini musim kemarau juga memanen karena terdapat sumber potensi air dari Situ Palayagan, sehingga bisa memenuhi ketersediaan pasokan air.

Mereka petani di tengah kemarau dapat menyedot air Situ Palayangan melalui pompanisasi bantuan pemerintah daerah.

Diperkirakan areal persawahan yang panen padi di Blok Cimarga seluas 25 hektare dan menjadikan andalan ketahanan pangan keluarga.

"Kami berharap areal persawahan di sini bisa terlindungi sebagai kawasan pangan dan jangan sampai terjadi alih fungsi lahan," katanya menegaskan.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak Rahmat Yuniar mengatakan sebagian besar petani yang memanen padi itu seluas 6000 hektare dan tersebar di wilayah Lebak bagian tengah, seperti Kalanganyar, Cimarga, Muncang, Cirinten, Bojongmanik dan Leuwidamar.

Mereka petani yang memanen padi itu memiliki potensi sumber air sehingga di musim kemarau bisa dilakukan pompanisasi.

"Kami minta petani tidak menjual gabah, namun diharapkan menjual dalam bentuk beras karena menguntungkan," katanya.

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020