Konfirmasi positif virus corona baru (COVID-19) di Jakarta, Jumat, mencapai  895 kasus sehingga totalnya menjadi 44.604 kasus atau bertambah signifikan dari hari sebelumnya sejumlah 43.709.

Berdasarkan data dari Pemprov DKI Jakarta, pertambahan kasus sebanyak 895 ini lebih rendah dibandingkan pertambahan pada Kamis (3/9) sebanyak 1.406 kasus baru yang merupakan rekor pertambahan selama pandemi COVID-19 berlangsung, kemudian pada pada Rabu (2/9) sebanyak 1.053 kasus, pada Selasa (1/9) sebanyak 941 kasus, dan pada Senin (31/8) sebanyak 1.029 kasus.

Namun lebih tinggi dibandingkan pertambahan pada pada Sabtu (29/8) sebanyak 888 kasus, dan pada Jumat (28/8) sebanyak 816 kasus.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia di Jakarta, menerangkan penambahan 895 kasus COVID-19 ini adalah hasil penelusuran kasus terhadap 9.248 spesimen pada 3 September 2020 yakni 7.491 orang dites PCR Jumat ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 895 positif dan 6.596 negatif.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyatakan sampai dengan 3 September 2020, sudah ada 759.574 sampel (sebelumnya 750.326 sampel) yang telah diperiksa dengan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mengetahui jejak COVID-19 di lima wilayah DKI Jakarta lewat 54 laboratorium.

"Untuk rate tes PCR total per satu juta penduduk sebanyak 62.767. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 51.796," ujar Dwi.

Dwi menjelaskan jumlah kasus aktif yang terpapar penyakit pneumonia akibat virus corona jenis baru (COVID-19) itu di Jakarta saat ini, sebanyak 10.084 orang (bertambah 52 dari sebelumnya 10.032 orang) yang masih dirawat/isolasi.

Sedangkan, dari jumlah kasus konfirmasi secara total di Jakarta pada Jumat ini sebanyak 44.604 kasus, ada 33.260 orang dinyatakan telah sembuh (bertambah 836 dibanding hari sebelumnya 32.424 orang), sedangkan 1.260 orang (bertambah tujuh dibanding sebelumnya 1.253) meninggal dunia. Dalam persentase, tingkat kesembuhan di Jakarta adalah 74,6 persen (sebelumnya 74,2 persen) dan tingkat kematian persen (sebelumnya 2,9 persen).

Untuk "positivity rate" atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta setelah penambahan Jumat ini, sebesar 13,0 persen (sebelumnya 12,5 persen), sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 6,7 persen. WHO menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari lima persen.

Selama vaksin belum tersedia, maka penularan wabah harus dicegah bersama-sama dengan disiplin menegakkan pembatasan sosial dan protokol kesehatan.


 

Pewarta: Ricky Prayoga

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020