Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Lebak memastikan persediaan pangan relatif aman dan ada surplus beras untuk 10 bulan dari hasil panen Januari-Juli 2020 yang mencapai 206.057 ton beras.

"Kami menjamin di tengah pandemi COVID-19 produksi pangan melimpah," kata Kepala Distanbun Kabupaten Lebak Rahmat Yuniar di Lebak, Jumat.

Selama ini produksi pangan di Kabupaten Lebak tidak ada masalah, kata dia, bahkan panen raya masih berlangsung di berbagai daerah.

Mereka petani juga terus mengoptimalkan gerakan percepatan tanam setelah memanen padi sawah maupun padi gogo, termasuk di Kecamatan Wanasalam dan Malingping sebagai sentra pangan, katanya.

Selain itu juga peluang hujan masih terjadi. Bahkan, kata dia, dalam tiga hari terakhir wilayah Kabupaten Lebak dilanda hujan dengan intensitas sedang dan ringan.

"Kami minta petani terus melaksanakan gerakan percepatan tanam di tengah pandemi COVID-19 untuk memenuhi ketersediaan pangan," katanya.

Menurut dia, saat ini realisasi panen gabah dari padi sawah dan padi gogo sejak Januari-Juli 2020 sebanyak 440.763 ton dan jika dikonversikan beras menjadi 206.057 ton atau bisa surplus sampai 10 bulan.

Sedangkan kebutuhan konsumsi masyarakat Kabupaten Lebak dengan penduduk 1,2 juta jiwa, kata dia, rata-rata 114 kilogram/kapita/tahun atau 143.724 ton/tahun dan 11.977 ton/bulan.

Selama ini produksi beras yang terserap sampai Juli 2020 sebanyak 83.839 ton, sehingga dinyatakan surplus 10 bulan dengan sisa produksi 122.218 ton.

"Kami memastikan produksi pangan juga mampu menyumbangkan untuk kebutuhan konsumsi provinsi dan nasional," katanya.

Ahmad (60) seorang petani Desa Ketapang Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, mengaku bahwa petani di wilayahnya panen raya seluas 5.000 hektare lebih dari musim tanam pertama bulan Mei lalu.

"Kami panen padi sawah tahun ini berhasil hingga produktivitas 9 ton gabah kering/hektare dibandingkan panen tahun lalu terserang hama," katanya.

Sementara itu Kepala Perum Bulog Subdivisi Regional Kabupaten Lebak-Pandeglang Meita Novariani mengatakan pihaknya komitmen menyerap beras dan gabah petani untuk memenuhi ketersediaan pangan juga peningkatan ekonomi masyarakat.

Penyerapan beras tersebut nantinya untuk mendukung program sembako bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) juga Cadangan Beras Pemerintah (CBP).

Persediaan beras itu, kata dia, bisa disalurkan untuk penanganan bencana, termasuk bantuan warga yang terdampak COVID-19.

"Kami hingga saat ini menyerap beras sekitar 3.120 ton dan cukup hingga Desember mendatang," katanya.

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Ridwan Chaidir


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020