Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten diminta mengantisipasi ancaman kekeringan yang melanda areal pertanian padi sawah menyusul masuknya musim kemarau agar tidak menimbulkan gagal panen atau puso.

"Kami menerima laporan beberapa petani mengeluhkan, karena areal pertanian padi sawahnya itu mulai kekeringan," kata Dian Wahyudi, anggota DPRD Kabupaten Lebak, Rabu.

Pemerintah daerah harus secepatnya dapat mengantisipasi ancaman kekeringan agar tanaman padi bisa dipanen dan memenuhi ketersedian pangan.

Selama ini, sektor pertanian menjadikan lokomotif penyelamat masyarakat ditengah resesi pandemi COVID-19.

Karena itu, pihaknya mendesak pemerintah daerah segera melaksanakan antisipasi kekeringan dengan menyediakan bantuan pompa maupun normalisasi sungai dan jaringan irigasi.

Saat ini, kata dia, petani khususnya di lahan-lahan marginal atau sawah tadah hujan mulai kekeringan akibat musim kemarau itu.

Diperkirakan lahan pertanian padi sawah yang terancam kekeringan mencapai ribuan hektare dan bisa berdampak terhadap produksi pangan.

"Kami berharap produksi pangan bisa diselamatkan melalui antisipasi kekeringan itu," kata politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Menurut dia, pihaknya mendorong sektor pertanian tersebut mampu memenuhi ketersedian pangan juga peningkatan ekonomi masyarakat ditengah pandemi COVID-19.

Apalagi, masyarakat Kabupaten Lebak sebagian besar berprofesi pertanian pangan, sehingga pemerintah daerah dapat mengantisipasi bencana kekeringan itu.

Selama ini, ujar dia, sektor pertanian memberikan kontribusi cukup besar dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat.

"Kami berharap pemerintah daerah lebih serius untuk menggenjot sektor pertanian, karena bisa menyelamatkan ekonomi juga ketersedian pangan dan jangan kembali terjadi kelangkaan pupuk, seperti awal 2020," katanya menjelaskan.

Ujang, seorang petani di Kecamatan Warunggunung Kabupaten Lebak mengaku bahwa mereka kini areal pertanian padi sawah miliknya seluas lima petak mulai kekeringan akibat kemarau yang terjadi pertengahan Agustus 2020.

Kebanyakan tanaman padi sini usia tanam rata-rata 40 hari setelah tanam (HST) dan membutuhkan pasokan air dan jika sebulan ke depan tidak teraliri air dipastikan tanaman padi mati dan puso.

"Kami berharap adanya bantuan pompa untuk menyedot pasokan air dari aliran sungai setempat," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Sarana Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak Nana Mulyana mengatakan pihaknya akan menyalurkan bantuan pompa agar tanaman padi tidak mengalami kekeringan.

Bantuan pompa itu, kata dia, diprioritaskan areal pertanian pangan yang memiliki potensi sumber mata air.

"Kami kini tengah menerjunkan petugas penyuluh lapang untuk melakukan pendataan areal persawahan yang terjadi kekeringan agar secepatnya menerima bantuan pompa," ujarnya.
 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020