Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Rano Alfath mengapresiasi kinerja Polri yang telah berhasil menangkap buronan kasus korupsi pengalihan hak tagih atau cessie Bank Bali oleh Djoko Tjandra.
"Saya angkat topi untuk Pak Kapolri Idham dan Kabareskrim Komjen Listyo untuk prestasinya yang luar biasa. Setelah buron 11 tahun akhirnya DT berhasil tertangkap juga," kata Rano melalui pesan tertulisnya yang diterima di Serang, Jumat.
Rano mengatakan, ini merupakan bentuk komitmen dan keseriusan Polri dalam menegakan hukum bagi pelaku kejahatan korupsi meski dalam situasi pandemi COVID-19.
"Ini juga merupakan sebuah indikator bahwa komitmen Polri tidak main main soal penegakan hukum untuk kejahatan korupsi," katanya.
Ia berharap, dengan berhasilnya menangkap Djoko Tjandra itu dapat mengungkap berbagai kejadian yang mencoreng lembaga hukum di Indonesia.
"Saya harap kedepannya kita tidak hanya fokus dalam memproses hukuman untuk DT, tetapi kita gali sampai semuanya tuntas dan saya optimis Polri dan Kejaksaan RI bisa menyelesaikan masalah ini. Sekali lagi selamat atas prestasinya," ucapnya.
Ia mengungkapkan, dengan kasus yang dilakukan Djoko Tjandra ini agar bisa menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk terus meningkatkan kewaspadaan.
"Penangkapan ini mungkin tidak akan berhasil apabila beliau (Kapolri) tidak bergerak cepat mengirim surat ke Polis Diraja Malaysia begitu tau JT terdeteksi disana. Inisiatif dan kesigapan ini menurut saya memainkan peran yang cukup besar," kata Rano.
Sebelumnya diberitakan bahwa Djoko Tjandra diketahui ditangkap di Malaysia pada Kamis malam 30 Juli 2020. Proses penangkapan Djoko Tjandra dipimpin langsung oleh Kabareskrikm Polri, Komjen Listyo Sigit Prabowo.
Penangkapan tersebut merupakan hasil koordinasi police to police antara pihak Kapolri Idham Azis dan Polis Diraja Malaysia untuk menangkap buronan Djoko Tjandra yang ketika itu terdeteksi berada di Kuala Lumpur, Malaysia.
"Bapak Presiden memerintahkan untuk cari keberadaan DT dimanapun berada untuk segera di tangkap dan dituntaskan," kata Komjen Listyo Sigit Prabowo di Bandara Internasional Halim Perdana kusuma, di Jakarta, Kamis malam.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020
"Saya angkat topi untuk Pak Kapolri Idham dan Kabareskrim Komjen Listyo untuk prestasinya yang luar biasa. Setelah buron 11 tahun akhirnya DT berhasil tertangkap juga," kata Rano melalui pesan tertulisnya yang diterima di Serang, Jumat.
Rano mengatakan, ini merupakan bentuk komitmen dan keseriusan Polri dalam menegakan hukum bagi pelaku kejahatan korupsi meski dalam situasi pandemi COVID-19.
"Ini juga merupakan sebuah indikator bahwa komitmen Polri tidak main main soal penegakan hukum untuk kejahatan korupsi," katanya.
Ia berharap, dengan berhasilnya menangkap Djoko Tjandra itu dapat mengungkap berbagai kejadian yang mencoreng lembaga hukum di Indonesia.
"Saya harap kedepannya kita tidak hanya fokus dalam memproses hukuman untuk DT, tetapi kita gali sampai semuanya tuntas dan saya optimis Polri dan Kejaksaan RI bisa menyelesaikan masalah ini. Sekali lagi selamat atas prestasinya," ucapnya.
Ia mengungkapkan, dengan kasus yang dilakukan Djoko Tjandra ini agar bisa menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk terus meningkatkan kewaspadaan.
"Penangkapan ini mungkin tidak akan berhasil apabila beliau (Kapolri) tidak bergerak cepat mengirim surat ke Polis Diraja Malaysia begitu tau JT terdeteksi disana. Inisiatif dan kesigapan ini menurut saya memainkan peran yang cukup besar," kata Rano.
Sebelumnya diberitakan bahwa Djoko Tjandra diketahui ditangkap di Malaysia pada Kamis malam 30 Juli 2020. Proses penangkapan Djoko Tjandra dipimpin langsung oleh Kabareskrikm Polri, Komjen Listyo Sigit Prabowo.
Penangkapan tersebut merupakan hasil koordinasi police to police antara pihak Kapolri Idham Azis dan Polis Diraja Malaysia untuk menangkap buronan Djoko Tjandra yang ketika itu terdeteksi berada di Kuala Lumpur, Malaysia.
"Bapak Presiden memerintahkan untuk cari keberadaan DT dimanapun berada untuk segera di tangkap dan dituntaskan," kata Komjen Listyo Sigit Prabowo di Bandara Internasional Halim Perdana kusuma, di Jakarta, Kamis malam.
Editor : Sambas
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020