Bupati Pandeglang Irna Narulita meminta petani mengoptimalkan gerakan percepatan tanam untuk mendukung swasembada pangan dan peningkatan ekonomi masyarakat.

"Jika petani itu sudah memanen padi maka cepat dilakukan percepatan tanam," kata Irna Narulita saat gerakan percepatan tanam di Kecamatan Cieusik, Pandeglang, Kamis.

Gerakan percepatan tanam itu, tentu dapat mendongkrak produksi dan produktivitas pangan juga peningkatan ekonomi petani.

Selama ini, kata Bupati, sekitar 30 persen lahan pertanian di Pandeglang menjadikan lumbung pangan di Provinsi Banten.

Produksi pangan itu dapat menyumbangkan kebutuhan beras sebanyak 34 persen untuk Provinsi Banten dan 1 persen nasional.

Pemerintah daerah terus mengoptimalkan gerakan percepatan tanam untuk memenuhi ketersedian pangan,terlebih saat ini pandemi COVID-19 dan kemarau.

"Kami berharap tanam awal Juli 2020 bisa dipanen Oktober mendatang," katanya menjelaskan.

Ia mengatakan, pihaknya mengapresiasi petani di sini setelah panen terus melaksanakan gerakan percepatan tanam guna mendukung ketersedian pangan.

Sebab, mereka menjaga marwah Pandeglang sebagai daerah lumbung pangan dan tiada hari tanpa tanam juga tiada hari tanpa panen.

Pemerintah daerah juga melakukan intervensi untuk kebutuhan petani di antaranya menyalurkan bantuan sarana prasarana pertanian (Sapras), seperti pompa, kloktor dan penggilingan beras.

Selain itu juga membantu sarana produksi (Saprodi), di antaranya bantuan benih, pupuk dan perbaikan jaringan irigasi.

Begitu juga pemerintah daerah menjalin kerja sama dengan Perum Bulog untuk menampung penyerapan gabah dan beras petani guna mengantisipasi para tengkulak.

Penyerapan pangan tersebut juga dapat menguntungkan pendapatan usaha tani dengan Harga Patokan Pemerintah (HPP) untuk gabah kering pungut (GKP) 4.200/Kg, gabah kering giling (GKG) Rp5.500/Kg dan beras premium Rp9.300/Kg.

Pembelian gabah dan beras berdasarkan HPP itu tentu meningkatkan kesejahteraan ekonomi petani menjadi lebih baik dan bisa memutus mata rantai para tengkulak.

"Kami yakin melalui kerja sama itu dapat meningkatkan kesejahteraan petani menjadi lebih baik," katanya menjelaskan.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang Budi S Januardi mengatakan selama ini, produksi beras di daerah ini mencapai 450.000 ton dengan gerakan tanam seluas 140.000 hektare/tahun.

Produksi beras sebesar itu dinyatakan surplus dengan penduduk di atas 1,3 juta jiwa,bahkan menyumbangkan untuk Banten dan nasional.

Namun, pihaknya sangat mendukung kerja sama dengan Bulog untuk menyerap beras dan gabah dari hasil panen itu.

"Kami berharap kerja sama ini terus dibangun sehingga dapat membantu ketahanan pangan dan pendapatan ekonomi petani," katanya.
 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020