Perum Bulog Divisi Regional Kabupaten Lebak-Pandeglang memastikan persediaan pangan aman dan mencukupi untuk kebutuhan konsumsi selama empat bulan ke depan.

"Kita memiliki stok beras di gudang sebanyak 3.000 ton beras," kata Kepala Perum Bulog Divisi Regional Kabupaten Lebak-Pandeglang Meita Novariani di Lebak, Rabu.

Produksi beras hingga kini dinyatakan surplus dari hasil panen petani, sehingga dipastikan aman selama empat bulan ke depan.

Penyerapan gabah dari petani terus dilakukan sebanyak-banyaknya untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat juga cadangan beras pemerintah (CBP).

Saat ini, persediaan CBP yang ada di gudang sebanyak 3.000 ton juga ditambah kemitraan Bulog 1.000 ton.

Persediaan beras itu nantinya digunakan untuk operasi pasar (OP) dan program sembako yang digulirkan pemerintah bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) juga bantuan sosial (Bansos) yang terdampak COVID-19.

"Kami optimis persediaan pangan melimpah di tengah pandemi COVID-19," katanya menjelaskan.

Menurut dia, penyerapan gabah hingga kini Bulog masih melakukan, karena panen padi diperkirakan berlangsung sampai Desember mendatang.

Perum Bulog membeli beras dan gabah petani itu berdasarkan Harga Pembelian pemerintah (HPP) yang diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 24 Tahun 2020 tentang Penetapan Harga Pembelian Pemerintah untuk Gabah atau Beras.

Dimana HPP untuk Gabah Kering Panen (GKP) Rp4.200 per kilogram, Gabah Kering Giling (GKG) Rp5.300 per kilogram dan beras premium Rp9.300 per kilogram.

Kualitas beras yang ditampung Bulog itu harus memiliki standar yakni kadar air beras maksimal 14 persen, butir patah maksimal 20 persen, kadar menir paling tinggi 2 persen dan derajat sosoh paling sedikit 95 persen.

"Kami menyerap gabah dan beras petani itu untuk membantu pendapatan ekonomi petani agar meraup keuntungan juga memutus mata rantai tengkulak," katanya menjelaskan.

Sementara itu, H Baden (65) seorang pedagang beras di Pasar Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengatakan selama ini persediaan beras lokal dari petani melimpah dan surplus, karena mereka pedagang di sini tidak mendatangkan beras dari luar daerah.

Persediaan CBP di Bulog memenuhi permintaan pasar dan tidak terjadi kerawanan pangan, karena panen berlangsung hingga akhir 2020.

"Kami sebagai mitra dengan Bulog tentu cukup membantu pedagang karena bisa terpenuhi kebutuhan beras dan tidak mendatangkan dari Jawa Tengah maupun Jawa Barat," katanya.
 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020