Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, mengembangkan pembibitan ternak untuk mendorong populasi kerbau meningkat sehingga dapat menggulirkan pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.

"Kami berharap pengembangan pembibitan itu dapat meningkatkan jumlah populasi kerbau," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pembibitan Dinas Peternakan Kabupaten Lebak Teguh di Lebak, Kamis.

Pengembangan pembibitan tersebut untuk pelestarian populasi ternak kerbau agar tidak hilang di masyarakat.

Saat ini, jumlah populasi kerbau di Kabupaten Lebak menurun drastis dari semula 33.200 kini menjadi 19.000 ekor.

Menurunya populasi kerbau itu akibat berbagai faktor antara lain faktor berkurangnya pejantan, alih fungsi lahan yang mengakibatkan sulitnya rerumputan sebagai pakan ternak dan pencurian.

Selain itu juga faktor penerapan teknologi pertanian pangan, sehingga petani meninggalkan penggunaan bajak ternak kerbau.

Karena itu, pemerintah daerah mengembangkan pembibitan unggul untuk meningkatkan jumlah populasi kerbau juga perguliran ekonomi masyarakat.

Selama ini, Kabupaten Lebak sebagai daerah pemasok ternak kerbau untuk kebutuhan kurban Idul Adha di Provinsi Banten.

Bahkan, pembibitan kerbau di Kabupaten Lebak itu masuk pertama di Indonesia tingkat kabupaten,katanya.

Menurut dia, pembibitan kerbau itu, nantinya dilelangkan dan pembelinya para kelompok peternak yang dikembangkan mereka.

Pengembangan pembibitan itu didirikan sejak 2017 dan kini jumlah populasi kerbau sebanyak 110 ekor dan sapi jenis PO 15 ekor.

"Kami tahun ini akan melakukan lelang pejantan dan betina kerbau kepada kelompok peternak," katanya menjelaskan.

Ia mengatakan, pemerintah daerah sangat berkomitmen untuk mendukung populasi peternakan kerbau berkembang, karena dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat.

Selain itu juga mendukung swasembada pangan daging karena permintaan pasar cenderung meningkat, terlebih saat hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.

Selama ini, populasi kerbau di Kabupaten Lebak belum signifikan akibat banyak pemotongan pejantan.

"Kami juga setiap tahun menyelenggarakan kegiatan kontes ternak kerbau untuk memotivasi peternak agar meningkatkan jumlah populasinya," ujarnya.

Ia menyebutkan, selama ini, ternak kerbau itu dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, karena harga kerbau bisa mencapai Rp35 juta/ekor.

Namun, para peternak di daerah ini hanya sebatas usaha sampingan untuk tabungan dan belum menjadi usaha andalan ekonomi masyarakat.

Padahal, potensi usaha peternakan di Kabupaten Lebak cukup menjanjikan menjadi sentra lumbung ternak karena didukung lahan yang luas.

Mereka pemilik ternak kerbau bisa dilepas pada lahan lapang untuk memenuhi pakan rerumputan, seperti di lahan perkebunan kelapa sawit maupun di lahan lapang milik masyarakat.

Pemerintah daerah juga membangun lokasi inseminasi buatan (IB) agar populasi ternak kerbau meningkat.

"Kami terus menerapkan penggunaan IB untuk mempercepat populasi keturunan anaknya," katanya menjelaskan.
 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020