Pemerintah Kabupaten Lebak mengembangkan komoditas perkebunan guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat sehingga mampu mengatasi kemiskinan dan pengangguran.

"Kami tahun ini melakukan pembenihan komoditas perkebunan antara lain cengkeh, coklat dan kelapa dalam," kata Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Lebak Kadarina  di Lebak, Minggu.
 
Pembenihan komoditas perkebunan tersebut dipastikan awal 2021 bisa didistribusikan kepada kelompok-kelompok petani secara gratis.

Diperkirakan pembenihan komoditas perkebunan itu mencapai ribuan batang agar kelompok petani dapat membudidayakanya di lahan milik.

Pengembangan perkebunan komdoitas cengkih, coklat dan kelapa dalam bisa menjadikan sentra unggulan masyarakat.

Apalagi,  wilayah Kabupaten Lebak sangat mendukung dengan lahan begitu luas sehingga mampu mewujudkan kesejahteraan.

"Kami yakin pengembangan komoditas perkebunan itu nantinya menjadikan klaster ekonomi masyarakat setempat," katanya menjelaskan.

Menurut dia,selama ini, produksi komoditas perkebunan di Kabupaten Lebak cukup besar di Provinsi Banten hingga puluhan ribu ton per tahun.

Produksi komoditas perkebunan itu dipasok ke sejumlah daerah di Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah dan Lampung.

Pemerintah daerah terus mendorong agar kelompok petani dapat mengembangkan komoditas perkebunan kelapa dalam, cengkih dan coklat.

"Kami mendistribusikan benih cengkeh, coklat dan kelapa dalam untuk peremajaan karena saat ini yang ada perkebunan milik masyarakat sudah tua dan produksinya relatif kecil," katanya menjelaskan.

Sementara itu, Ahmad, seorang petani warga Kecamatan Bojongmanik mengatakan hampir sebagian besar petani di sini kini memanen cengkih yang dikembangkan di lahan darat  dengan ketinggian di atas 500 meter dari permukaan laut.

Selama ini, kata dia, tanaman cengkih masih andalan ekonomi petani dibandingkan tanaman palawija dan pangan.
   
"Kami merasa lega harga cengkih di pasaran cukup baik hingga Rp55.000 per kilogram sehingga menguntungkan pendapatan petani," ujarnya.

 

Pewarta: Mansyur Suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020