Anggota DPRD Kabupaten Lebak, Banten, Dian Wahyudi mengapresiasi badan usaha milik negara (BUMN) memproduksi vaksin agar Indonesia terbebas dari penyebaran pandemi COVID-19.

"Kita berharap produksi vaksin itu benar-benar memberikan manfaat besar untuk masyarakat khususnya dapat mengatasi pandemi COVID-19," kata Dian Wahyudi di Lebak, Senin.

Ia berharap vaksin produksi PT Bio Farma yang merupakan BUMN itu tidak mencari kelinci percobaan yang membahayakan dan menimbulkan kematian.

Vaksin itu harus menjadikan penangkal virus corona, karena hingga kini di dunia belum ditemukan obat untuk COVID-19.

Produksi vaksin itu dipastikan menjadikan kebanggaan bagi Indonesia untuk memutus mata rantai pandemi COVID-19.

Karena itu, pihaknya sangat mendukung BUMN akan memproduksi vaksin tersebut agar Indonesia terbebas dari penyebaran penyakit yang mematikan.

Namun, kata dia, sebelum diproduksi vaksin tersebut tentu harus lulus uji klinis di Pusat Uji Klinis Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung. 

"Kita berharap vaksin itu melalui uji klinis. Kami menerima informasi vaksin produksi Bio Farma dan perusahaan asal Tiongkok, Sinovac Biotech Ltd," katanya menjelaskan.

Sementara itu, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Lebak Firman Rahmatullah mengatakan pihaknya mendukung produksi vaksin tersebut.

Selama ini, jumlah pasien COVID-19 di Indonesia hari ke hari bertambah, namun jumlah penyembuhan juga meningkat.

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan uji klinis vaksin COVID-19 dijadwalkan akan berlangsung selama enam bulan.

Jika dimulai pada Agustus 2020, maka uji klinis tersebut akan ditargetkan selesai pada Januari 2021.

"Apabila uji klinis vaksin COVID-19 tahap 3 lancar, maka Bio Farma akan memproduksinya pada kuartal I-2021, dan kami sudah mempersiapkan fasilitas produksinya di Bio Farma, dengan kapasitas produksi maksimal di 250 juta dosis," ujarnya.

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020