Pasar Bantengan di Desa Wonocatur, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, kembali dibuka untuk pedagang yang sudah menjalani 'rapid diagnostic test' terkait virus COVID-19 setelah selama tiga hari sebelumnya ditutup karena salah satu pedagang positif corona.
"Ini Pasar Bantengan tetap buka untuk pedagang yang sudah rapid test kemarin," kata Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Bantul Sri Nuryanti saat dihubungi, Minggu malam.
Pihaknya membenarkan bahwa salah satu pasar desa di wilayah Banguntapan tersebut ditutup selama tiga hari dari Kamis (16/7) sampai Sabtu (18/7) untuk keperluan penyemprotan desinfektan dan sterilisasi area pasar menyusul adanya pedagang yang positif COVID-19.
Namun, dia menegaskan, pada Minggu (19/7), Pasar Bantengan sudah dibuka dan tidak ada perpanjangan penutupan pasar, sehingga pedagang yang sudah melakukan rapid test massal dengan hasil reaktif bisa kembali berjualan.
"Kalau yang belum ikut rapid test maka tidak boleh jualan. Iya kemarin (Pasar Bantengan) ditutup tiga hari, sekarang buka dengan catatan tadi (pedagang yang sudah rapid), pedagang yang belum biar rapid test mandiri," katanya.
Sementara itu, Camat Banguntapan Bantul Fauzan Muarifin saat dikonfirmasi mengatakan tidak ada perpanjangan penutupan Pasar Bantengan, setelah ditutup selama tiga hari, sehingga pasar tetap buka seperti biasa untuk pedagang yang sudah rapid test.
"Berkaitan dengan beberapa pertanyaan tentang perpanjangan penutupan Pasar Bantengan dengan ini saya menyatakan bahwa pasar sudah dibuka, hanya ditutup selama tiga hari kemarin, tidak ada perpanjangan penutupan," katanya.
Camat mengatakan, adapun yang tidak boleh berjualan di Pasar Bantengan adalah pedagang yang sudah mengikuti rapid test COVID-19 yang diadakan Dinas Kesehatan atau Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Bantul maupun yang nantinya test mandiri.
"Apabila ada pedagang yang tidak mengikuti rapid test kemarin, maka diwajibkan mengikuti rapid test mandiri. Jadi sekali lagi, Pasar Bantengan tetap buka, tidak ada perpanjangan penutupan," kata Camat Banguntapan.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020
"Ini Pasar Bantengan tetap buka untuk pedagang yang sudah rapid test kemarin," kata Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Bantul Sri Nuryanti saat dihubungi, Minggu malam.
Pihaknya membenarkan bahwa salah satu pasar desa di wilayah Banguntapan tersebut ditutup selama tiga hari dari Kamis (16/7) sampai Sabtu (18/7) untuk keperluan penyemprotan desinfektan dan sterilisasi area pasar menyusul adanya pedagang yang positif COVID-19.
Namun, dia menegaskan, pada Minggu (19/7), Pasar Bantengan sudah dibuka dan tidak ada perpanjangan penutupan pasar, sehingga pedagang yang sudah melakukan rapid test massal dengan hasil reaktif bisa kembali berjualan.
"Kalau yang belum ikut rapid test maka tidak boleh jualan. Iya kemarin (Pasar Bantengan) ditutup tiga hari, sekarang buka dengan catatan tadi (pedagang yang sudah rapid), pedagang yang belum biar rapid test mandiri," katanya.
Sementara itu, Camat Banguntapan Bantul Fauzan Muarifin saat dikonfirmasi mengatakan tidak ada perpanjangan penutupan Pasar Bantengan, setelah ditutup selama tiga hari, sehingga pasar tetap buka seperti biasa untuk pedagang yang sudah rapid test.
"Berkaitan dengan beberapa pertanyaan tentang perpanjangan penutupan Pasar Bantengan dengan ini saya menyatakan bahwa pasar sudah dibuka, hanya ditutup selama tiga hari kemarin, tidak ada perpanjangan penutupan," katanya.
Camat mengatakan, adapun yang tidak boleh berjualan di Pasar Bantengan adalah pedagang yang sudah mengikuti rapid test COVID-19 yang diadakan Dinas Kesehatan atau Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Bantul maupun yang nantinya test mandiri.
"Apabila ada pedagang yang tidak mengikuti rapid test kemarin, maka diwajibkan mengikuti rapid test mandiri. Jadi sekali lagi, Pasar Bantengan tetap buka, tidak ada perpanjangan penutupan," kata Camat Banguntapan.
Editor : Sambas
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020