Di bulan Juni 2020, NTP Provinsi Banten sebesar 99,69, masih berada di atas rata-rata NTP Nasional (99,60). Hal ini menunjukkan tingkat kesejahteraan petani di Banten pada bulan ini masih berada sedikit di atas rata-rata nasional. Secara nasional, urutan NTP di Provinsi Banten menurun di posisi 16, dari sebelumnya berada di posisi 8 secara nasional.
NTP Banten Juni 2020 sebesar 99,69 atau turun 1,74 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. Penurunan NTP dikarenakan oleh indeks harga yang diterima petani (It) mengalami penurunan sebesar 1,58 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami kenaikan sebesar 0,16 persen.
Jika dilihat per subsektor, penurunan Nilai Tukar Petani (NTP) bulan Juni 2020 di Provinsi Banten disebabkan oleh turunnya NTP pada tiga subsektor yakni Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat yang turun sebesar 3,41 persen, Subsektor Tanaman Pangan turun sebesar 2,23 persen dan Subsektor Hortikultura yang turun sebesar 1,19 persen , sedangkan Subsektor Peternakan naik sebesar 1,28 persen, demikian juga untuk Subsektor Perikanan yang mengalami kenaikan indeks sebesar 0,52 persen.
Tabel 1. Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Banten Bulan Feb -Juni 2020 per Subsektor
Selama tahun 2020, NTP subsektor peternakan (NTP-T) berada di bawah 100. Hal ini menunjukkan masih rendahnya kemampuan/daya beli peternak di Provinsi Banten.
Hal ini terkait dengan pola konsumsi masyarakat terhadap produk peternakan dan hasil ternak. Mengonsumsi daging itu terkait dengan banyak faktor, di antaranya dengan selera dan standar hidup, pendapatan masyarakat, serta harga. Tak heran ketika harga daging, khususnya sapi dan ayam yang seringkali bergejolak dan meroket bisa berdampak langsung pada tingkat konsumsi masyarakat terhadap komoditas tersebut.
Hal ini menunjukkan ketika harga ternak naik tidak serta merta meningkatkan NTP-T khususnya komponen harga yang diterima peternak (It), karena kenaikan harga tidak selalu disertai dengan kenaikan volume permintaan masyarakat. Bahkan ada kecenderungan ketika harga produk peternakan lokal naik, masyarakat justru beralih membeli produk peternakan impor yang harganya lebih terjangkau.
Sementara disisi harga yang dibayar peternak (Ib) khususnya indeks PPBM cenderung stabil. Harga pakan hampir tidak pernah mengalami penurunan bahkan cenderung meningkat walaupun dalam nilai yang tidak signifikan.
Selama periode Januari s.d April 2020, nilai NTP-T mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan trend harga ternak yang mengalami penurunan menyebabkan turunnya indeks harga yang diterima petani (It) di subsektor peternakan.
Penurunan tertinggi terjadi di bulan April 2020, NTP-T mengalami penurunan indeks hingga 2,04. Hal ini disebabkan menurunnya permintaan produk peternakan khususnya di Jabotabek yang merupakan pasar potensial produk peternakan di Provinsi Banten setelah adanya pemberlakuan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) akibat Covid -19. Di bulan ini ada kecenderungan surplus daging ayam potong yang menyebabkan anjloknya harga jual ayam potong di tingkat kandang alias peternakan.
Di sisi lain, indeks harga yang dibayar petani (ib) cenderung mengalami kenaikan baik dari indeks KRT maupun indeks PPBM. Kenaikan indeks KRT disebabkan adanya inflasi pedesaan berupa kenaikan harga kebutuhan rumah tangga peternak hampir di seluruh kelompok pengeluaran, tertinggi di kelompok transportasi.
Sementara untuk kenaikan indeks PPBM disebabkan adanya kenaikan harga pakan dan konsentrat. Seperti diketahui, terdapat komponen bahan baku di industri pakan yang berasal dari impor. Adanya Covis-19 menyebabkan naiknya biaya logistik dari luar negeri selain itu melemahnya kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang berdampak pada kenaikan harga bahan baku industri pakan yang secara langsung mendorong kenaikan harga pakan di Provinsi Banten.
Di bulan Mei-Juni 2020, NTP-T mulai mengalami kenaikan. Hal ini terkait dengan momentum Ramadhan, Idul Fitri, dan Idul Adha yang merupakan puncak permintaan tertinggi untuk produk-produk peternakan setiap tahunnya.
Namun, menurunnya daya beli masyarakat, menurunnya permintaan industri daging untuk olahan dan feedloter (penggemukan sapi) menyebabkan kenaikan NTP-T tidak terlalu signifikan. Penjualan Hewan Kurban di Banten tahun 2020 juga diprediksi turun 30%, Kondisi ini akan semakin mempersulit kenaikan indeks NTP-T di bulan Juli 2020.
*) Penulis adalah Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020