Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa membahas kelanjutan kerja sama militer dan penanganan COVID-19, khususnya pelibatan Angkatan Darat masing-masing negara dalam menghadapi pandemik COVID-19 melalui video teleconference yang diikuti oleh seluruh Kepala Staf dan Panglima Angkatan Darat dari 10 negara anggota ASEAN, Kamis.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat Brigjen TNI Nefra Firdaus mengatakan hal itu dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta.

Menurut dia, forum diskusi yang diadakan secara virtual ini merupakan inisiatif dari Angkatan Darat Brunei yang tahun 2019 lalu didaulat sebagai ketua penyelenggara Agenda Kerja sama Multilateral antara Angkatan Darat ASEAN tahun 2020.

"Karena pandemik COVID-19, agenda kerja sama militer yang sudah direncanakan sejak tahun lalu harus dijadwalkan ulang dan dialihkan dalam bentuk video teleconference," tutur Nefra.

Jenderal bintang satu ini menyebutkan bahwa pertemuan virtual tersebut dipimpin oleh Panglima Tentara Darat Diraja Brunei, Brigadir Jenderal Dato Seri Pahlawan Awang Khairul Hamed bin Awang Haji Lampoh.

Dalam forum diskusi tersebut para pemimpin Angkatan Darat ASEAN berbagi pengalaman tentang langkah-langkah penanganan pandemik COVID-19, peran Angkatan Darat dalam mendukung pemerintahnya masing-masing, serta strategi memelihara kesiapan satuan melalui adaptasi latihan dan pelaksanaan tugas operasi dihadapkan pada situasi pandemik.

Dalam kesempatan tersebut, kata Nefra, Kasad menyampaikan tentang upaya-upaya yang telah dilakukan oleh TNI AD, seperti penyiapan fasilitas rumah sakit darurat, pembangunan laboratorium tes COVID-19 dan ruang isolasi di seluruh Rumah Sakit TNI AD, pengerahan personel para medis, serta penerapan kebijakan normal baru.

"Para Kasad dan Panglima Angkatan Darat ASEAN sepakat untuk saling mendukung dalam memerangi pandemik ini. Termasuk menjadwalkan ulang beberapa agenda kerja sama multilateral, seperti lomba tembak ASEAN Armies Rifle Meet (AARM) dan ASEAN Chief of Armies Multilateral Meeting (ACAMM) yang pada rencana awal tahun ini akan diselenggarakan di Brunei," paparnya.

Nefra menjelaskan bahwa dari hasil diskusi tersebut disepakati bahwa kegiatan ACAMM akan tetap dilaksanakan pada bulan November 2020, namun dilaksanakan melalui video teleconference.

Sedangkan event lomba tembak AARM diundur pelaksanaannya pada tahun 2021 di Myanmar, dengan host/tuan rumah penyelenggara lomba yaitu Angkatan Darat Myanmar.

"Satu hal positif yang cukup membanggakan adalah bahwa konsep lomba tembak AARM yang diterapkan saat AARM ke-29 tahun 2019 di Bandung yang lalu menjadi referensi format baru lomba tembak antar-Angkatan Darat ASEAN, dan akan digunakan dalam lomba tembak selanjutnya," ujar Nefra.

Para Kasad dan Panglima AD se-ASEAN, tambah dia, sangat terkesan akan pelaksanaan AARM yang lalu.

"Persahabatan dan kerja sama yang erat lebih utama dari sekadar menang lomba," ucap perwira tinggi berlatar belakang pasukan khusus ini.

Selain Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa dan Panglima AD Diraja Brunei, pemimpin Angkatan Darat ASEAN lainnya yang mengikuti forum diskusi virtual tersebut yaitu Panglima AD Singapura Mayor Jenderal Goh Si Hou, Panglima AD Diraja Malaysia Jenderal Datuk Zamrose bin Mohd Zain, Panglima AD Kerajaan Thailand Jenderal Apirat Kongsompong, Panglima AD Filipina Letnan Jenderal Gilbert Italia Gapay.

Berikutnya Wakil Panglima AD Kamboja Letnan Jenderal Hun Manet, Wakil Kepala Staf AD Laos Mayor Jenderal Chanthong Sontaath, Panglima AD Myanmar Jenderal Soe Win, dan Wakil Panglima AD Vietnam Letnan Jenderal Nguyen Van Nghia. Dalam kesempatan tersebut Kasad didampingi oleh Asisten Intelijen Kasad Mayjen TNI Teguh Arif Indratmoko, Asisten Operasi Kasad Mayjen TNI Surawahadi, dan Asisten Latihan Kasad Mayjen TNI Harianto.
 

Pewarta: Syaiful Hakim

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020