Pasca normal baru, semua sektor dibuka secara bertahap termasuk dalam sektor pendidikan. Kegiatan belajar mengajar di sekolah atau di kampus sangat dinanti-nanti oleh semua orang.

Namun apakah hal tersebut menjadi pilihan yang baik atau buruk? ini tanggapan masyarakat Kabupaten Pandeglang

Menurut Rifa (21), salah satu mahasiswi semester 6,  di Pandeglang, Selasa (07/07) mengatakan dirinya sangat menanti untuk bisa belajar tatap muka lagi di kampus, dengan catatan pihak kampus bisa menyediakan dan menerapkan protokol kesehatan, seperti menyediakan hand sanitizer dan pengecekan suhu ketika masuk ke area kampus.

Baca juga: Pemkab Pandeglang serius perbaiki Data Terpadu Kesejahtraan Sosial (DTKS)

"Kalau saya pengen banget belajar tatap muka lagi, karena feelnya lebih terasa dibanding kuliah daring. Tapi untuk kuliah normal kaya dulu semuanya harus dipersiakan dengan baik," katanya.

Tanggapan lainnya dari orang tua  salah satu siswi SD yang ada di Pandeglang yakni Elim (45) mengatakan dirinya justru khwatir dengan kegiatan tatap muka di sekolah, karena bisa saja hal tersebut menjadi titik awal penularan virus COVID-19.

"Saya lebih khawatir dengan keselamatan anak saya, karena walaupun dikurangi 50 persen, jumlah siswa di kelas kan kita ga tau mereka udah pernah kemana aja," ujarnya.

Baca juga: Ajaran baru, kegiatan sekolah di Pandeglang maksimal 4 jam

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020