Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan negara anggota ASEAN sepakat untuk menyelesaikan perundingan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) untuk meningkatkan integrasi ekonomi di kawasan.

"Negara anggota ASEAN berkomitmen menyelesaikan perundingan RCEP untuk meningkatkan integrasi ekonomi di kawasan. Masukan dari pelaku bisnis, seperti yang ditunjukkan oleh ASEAN-BAC, sangat diperlukan untuk meningkatkan pemanfaatan RCEP bagi ekonomi kawasan," kata Airlangga di Jakarta, Jumat.

Airlangga mengungkapkan hal tersebut usai mengikuti Pertemuan Leaders Interface with Representatives from ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) melalui telekonferensi didampingi oleh Menteri Perdagangan Agus Suparmanto dan perwakilan ASEAN-BAC Indonesia.

Pertemuan yang termasuk dalam rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-36 pada 22-26 Juni 2020 ini dilaksanakan untuk meningkatkan sinergi pemerintah dan sektor swasta dalam merumuskan strategi penanganan dampak pandemi COVID-19 dan menyusun rencana pemulihan ekonomi.

Baca juga: Menteri Airlangga sebut ekonomi mulai menguat karena adanya normal baru

Airlangga mengatakan penyelesaian RCEP merupakan salah satu strategi di kawasan, selain kerja sama ekonomi digital dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), untuk mengantisipasi gejolak ekonomi lebih buruk dalam masa seperti ini.

Dalam pertemuan itu, ia menambahkan, pemanfaatan ekonomi digital sudah menjadi realitas ekonomi, sehingga pemanfaatan perdagangan berbasis elektronik atau e-commerce harus didorong untuk meningkatkan daya saing ekonomi.

Selain itu, menurut Airlangga, operasionalisasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) maupun kemampuan SDM juga harus dimaksimalkan untuk menghadapi revolusi industri 4.0 dan berbagai tantangan perekonomian nasional kedepannya.

"Indonesia saat ini juga tengah menjajaki penyusunan kurikulum pendidikan yang berorientasi industri 4.0. Sementara itu, ASEAN juga telah berupaya mentransformasi pendidikan vokasi melalui Technical and Vocational Training (TVET)," ujarnya.

Indonesia juga berharap rencana pembentukan ASEAN High Level Special Commission on COVID-19 Response and Economic Recovery (AHLSC) oleh ASEAN-BAC dapat memberikan rekomendasi bagi pemerintah negara anggota ASEAN dalam upaya pemulihan kesehatan, sosial dan ekonomi.

Pada pertemuan yang sama, perwakilan ASEAN-BAC juga menyampaikan beberapa rekomendasi, seperti kerja sama peningkatan kapasitas tes massal yang terjangkau dan terpercaya, serta rencana pembukaan kembali ekonomi.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo pada Pembukaan KTT ASEAN ke-36 menyampaikan beberapa hal penting yaitu perlunya kajian komprehensif untuk membangun ketahanan ASEAN di bidang ketahanan pangan, energi dan kesehatan usai pandemi COVID-19.

Kemudian, mempercepat pemulihan ekonomi ASEAN, baik melalui peningkatan konektivitas, pengaturan perjalanan khusus dan penandatangan RCEP, memperkuat kerja sama kawasan dengan memperkokoh ASEAN Outlook on the Indo-Pacific serta bekerja lebih efisien dan efektif.

Pertemuan KTT ke-36 diharapkan menghasilkan dua dokumen, yakni ASEAN Leaders Vision Statement on a Cohesive and Responsive ASEAN Rising Above Challenges and Sustaining Growth, dan ASEAN Declaration on Human Resources Development for the Changing World of Work.

Baca juga: Menko Airlangga tegaskan belum ada pelonggaran untuk pekerja di bawah 45 tahun

Pewarta: Satyagraha

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020