Pasokan ikan laut di Kabupaten Lebak, Banten, selama tiga pekan terakhir menipis akibat cuaca buruk yang melanda perairan Selat Sunda.

"Kami hari hanya menyediakan beberapa jenis ikan," kata H. Toni (50), seorang pedagang ikan di Pasar Tradisional Rangkasbitung, Rabu (24/6).

Para pedagang di Pasar Rangkasbitung itu mendatangkan ikan dari beberapa tempat pelelangan ikan (TPI) di Banten.

Namun, saat ini pasokan ikan berkurang akibat cuaca di perairan Selat Sunda memburuk, di mana selain gelombang tinggi juga angin kencang.

"Kami mendatangkan ikan itu dari TPI Panimbang, Kabupaten Pandeglang dan Karangantu Kota Serang," katanya.

Dia mengatakan cuaca buruk di perairan Selat Sunda bagian selatan dan utara tentu berdampak terhadap ketersediaan tangkapan ikan.

Saat ini, harga ikan di pasaran melonjak akibat berkurangnya pasokan ikan dari TPI.

Bahkan, kata dia, kenaikan ikan mencapai Rp20.000/kilogram.

Saat ini, harga ikan cumi Rp50.000/kg dari sebelumnya Rp30.000/kg, tangiri semula 60.000/kg naik menjadi Rp70.000/kg, udang Rp50.000/kg sebelumnya Rp40.000/kg, tongkol Rp25.000/kg naik menjadi Rp45.000/kg, sedangkan kakap, selar, kembung, ikan kue, dan layur terjadi kelangkaan.

"Kami tentu mengeluhkan kurangnya pasokan ikan itu dan omzet pendapatan menurun sekitar 60 persen dibandingkan hari normal," katanya.

Seorang pedagang lainnya, Memed, mengatakan harga berbagai jenis ikan laut mengalami kenaikan akibat cuaca buruk di perairan Banten.

Pedagang ikan saat ini mengeluh karena selain pasokan ikan berkurang, harganya mahal.

"Kami selama dua pekan hanya dua kali berjualan karena ikan menipis juga harga terjadi kenaikan," katanya.

Seorang ibu rumah tangga yang warga Rangkasbitung, Samsiah, mengeluhkan naiknya harga ikan karena biaya belanja harian menjadi bertambah.

"Kami berharap harga ikan kembali normal karena kenaikan itu tentu cukup terpukul," katanya.


 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020