Dinas Kesehatan (Dinkes) Jakarta mengumumkan hingga saat ini, peningkatan kasus positif Corona Virus Desease 2019 (COVID-19) mencapai 176 orang dibandingkan hari sebelumnya, sedangkan pasien sembuh bertambah 129 orang dan pasien meninggal naik delapan orang.

Berdasarkan data Pemprov DKI Jakarta, Kamis, untuk kasus positif COVID-19 tercatat 9.385 orang atau bertambah dari hari sebelumnya 9.209 orang, sementara pasien sembuh 4.574 orang (hari sebelumnya 4.445 orang) dan yang meninggal dunia 594 orang(sebelumnya 586 orang).

Sementara itu, 1.385 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit (hari sebelumnya 1.399 orang) dan 2.832 orang melakukan isolasi mandiri di rumah (sebelumnya 2.779 orang).

"Sedangkan, untuk orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 22.798 orang (sebelumnya 22.235 orang) dan pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 14.491 orang (sebelumnya 14.240 orang)," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia Tatri Lestari Handayani.

Adapun dalam laman corona.jakarta.go.id, orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 61.975 orang (sebelumnya 59.327 orang) dengan rincian 506 orang (sebelumnya 523 orang) dalam proses pemantauan dan 61.469 orang (sebelumnya 58.804 orang) selesai pemantauan.

Dalam laman yang sama, PDP sebanyak 14.491 orang (sebelumnya 14.241 orang) dengan rincian 931 orang (sebelumnya 1.201 orang) masih dirawat dan 13.560 orang (sebelumnya 13.040 orang) pulang dan sehat.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga menyatakan sampai dengan 17 Juni 2020 sudah ada 223.427 sampel (meningkat dari sebelumnya 217.048 sampel) telah diperiksa dengan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mengetahui jejak Virus Corona (COVID-19) di lima wilayah DKI Jakarta.

Untuk tes PCR pada 17 Juni 2020, dilakukan pada 4.341 orang. Sebanyak 3.739 tes dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada kasus barudengan hasil 176 positif dan 3.463 negatif.

"Total test PCR pada kasus baru adalah 9.669 tes per 1 juta penduduk per minggu. Hal ini sudah melebihi target WHO, yakni 1.000 tes per 1 juta penduduk per minggu," kata Dwi.

Pemeriksaan masif secara selektif termasuk dengan tes cepat (rapid test), juga terus dilakukan di daerah kelurahan terpilih yang dikaji secara epidemologis dan menurut kepadatan penduduk. Sasaran ditujukan kepada warga lansia, warga dengan kasus penyakit tertentu dan juga pada ibu hamil.

"Total sebanyak 185.071 orang (sebelumnya 184.705 orang) telah menjalani tes cepat, persentase positif COVID-19 sebesar empat persen, dengan rincian 6.817 orang (sebelumnya 6.811 orang) dinyatakan reaktif COVID-19 dan 178.254 orang (sebelumnya 177.894 orang) dinyatakan non-reaktif," tuturnya.

Untuk kasus positif, tambah Dwi, ditindaklanjuti dengan uji usap tenggorokan (swab test) secara PCR dan apabila hasilnya positif dilakukan rujukan ke Wisma Atlet atau RS atau dilakukan isolasi secara mandiri di rumah.

"Pada masa PSBB transisi ini, kewaspadaan harus ditingkatkan. Pemprov DKI Jakarta mengimbau masyarakat turut mengisi survei persepsi risiko COVID-19 yang dapat diakses pada situs https://s.id/resikocovid. Survei yang diisi dapat menjadi masukan bagi Pemprov DKI Jakarta dalam meningkatkan penanganan COVID-19 ke depannya," ucap Dwi.

Kemudian, sejak 24 April 2020, Kelompok Kerja Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB) Jakarta telah berhasil mengumpulkan sekitar 424 ribu paket sembako siap distribusi pada warga terkena dampak PSBB.



"Sejak 24 April 2020, hingga 17 Juni 2020 pukul 15.00 WIB, Pokja KSBB telah mengumpulkan komitmen untuk 424.929 paket sembako (hari sebelumnya 423.986 paket) dan 167.611 paket (sebelumnya 167.611 paket) makanan siap saji," ucap Dwi.

Pewarta: Ricky Prayoga

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020