Penjualan pot bunga di sentra penjualan di Kecamatan Dungingi, Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, meningkat selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam rangka penanganan COVID-19.

Seorang pedagang pot bunga, Nunung Karim di Gorontalo, Senin, mengatakan dalam dua bulan terakhir penjualan pot naik hingga dua kali lipat.

"Sejak pandemi COVID-19 terjadi, penjualan pot kami naik dari 20 buah per hari menjadi 40 bahkan 50 buah," ujarnya.

Ia menjelaskan berbagai jenis pot bunga laris manis saat ini, mulai dari yang berbahan plastik hingga semen.

"Untuk pot bunga plastik kami jual mulai harga Rp5 ribu untuk yang kecil hingga yang paling besar Rp125 ribu, sedangkan yang berbahan semen mulai harga Rp15 ribu hingga Rp 250 ribu," ungkapnya.

Nunung mengaku pot paling laris yang berbahan plastik dan bisa digantung, karena selain warga yang bervariasi, ringan serta tahan lama.

Seorang pembeli Fitri mengatakan saat pandemi COVID-19, ia lebih sering berada di rumah dan terpikirkan untuk menanam bunga.

"Seiring banyak aktivitas di rumah, saya jadi ingin menanam saja, biar tetap ada kesibukan selain pekerjaan rumah lainnya," katanya.
Seorang warga memilih pot bunga yang akan dibeli di Dungingi, Kota Gorontalo, Gorontalo, Senin (1/6/2020). Sejumlah pedagang di sentra pot bunga tersebut mengaku jika selama masa pandemi COVID-19, penjualan mereka naik hingga dua kali lipat dari 20 menjadi 40 buah/hari untuk pot berbahan plastik hingga semen yang dijual mulai harga Rp5 ribu hingga Rp250 ribu/buah. ANTARA/Adiwinata Solihin

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020