Saumlaki (ANTARA) - Perusahaan Minyak dan Gas Bumi (Migas) asal Jepang, INPEX Masela Ltd. kembali menggulirkan bantuan beasiswa untuk 68 orang mahasiswa di tiga perguruan tinggi milik Yayasan Perguruan Tinggi Rumpun Lelemuku Saumlaki (YPT-RLS) yang terdaftar di Kemenristekdikti.

Perguruan tinggi itu yakni Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Saumlaki (STIESA), Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Saumlaki (STIAS) serta Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Saumlaki (STKIPS).

Pemberian beasiswa ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Pimpinan INPEX dan Ketua YPT-RLS dan disaksikan oleh perwakilan Satuan Kerja Khusus (SKK) Migas Wilayah Papua-Maluku, bertempat di aula Kampus Lelemuku Saumlaki, Selasa.

INPEX memastikan hingga kini telah ada 386 mahasiswa dari kampus Lelemuku yang telah diberikan beasiswa semenjak tahun 2014.

Jika beasiswa sebelumnya terdiri dari dua jenis yakni beasiswa pendidikan (SPP) dan skripsi, kali ini INPEX menambah lagi beasiswa untuk para dosen YPT-RLS.

Dalam rangka membantu meningkatkan akreditasi kampus, untuk tahun ini, beasiswa INPEX di YPT-RLS terbagi tiga, yakni beasiswa pendidikan, skripsi dan beasiswa studi lanjut magister (S2) untuk dosen di YPT-RLS.

Jumlah total beasiswa adalah 68 yg terbagi atas skripsi (6), pendidikan (50) dan beasiswa S2 (6). Untuk beasiswa dosen, seluruhnya berasal dari dosen di STKIPS.

Usai penandatanganan MoU, Ketua YPT-RLS Poly Lalamafu berterimakasih dan memuji konsistensi INPEX dalam melaksanakan program pemberdayaan masyarakat khususnya bidang pendidikan.

"Komitmen INPEX untuk program sosialnya sangat kuat. Hal ini tampak pada saat kunjungan President Direktur INPEX Indonesia belum lama ini yang berkomitmen walau Plan of Development (PoD) belum disetujui, namun kontribusi INPEX di bidang pendidikan tidak boleh berhenti. Ini kami sangat puji dan apresiasi," katanya.

Special Advisor INPEX Masela, Halida Hatta mengatakan, program sosial di bidang pendidikan merupakan itikad baik INPEX Masela untuk memajukan pendidikan bumi Duan Lolat.

"Kami berharap program ini menjadi titik tolak bagaimama kepulauan Tanimbar bukan sebagai daerah yang ditinggal tapi sebaliknya, merupakan garda depan yang turut menjaga NKRI khususnya keberlangsungan pemgembangan blok Masela yang akan memberikan sumbangsih besar bagi kesejahteraan Indonesia khususnya wilayah Indonesia Timur," katanya.

Senada dengan Halida, Kepala Departemen Humas, SKK Migas Papua Maluku (Pamalu), Galih W Agustiawan mengaku sangat mengapresiasi sambutan dan antusiasme serta semangat maju dosen dan mahasiswa di YPT-RLS.

"Apa yang telah diberikan oleh SKK Migas dan INPEX tidak akan berarti tanpa adanya talenta luar biasa yang dihasilkan di kampus Lelemuku," ujar dia.

Baca juga: INPEX Masela berencana ajukan perpanjangan kontrak 20 tahun
Baca juga: Pengelolaan Blok Masela berpotensi buka pekerjaan 73.000 orang
Baca juga: Pemerintah-Inpex sepakati kembangkan Blok Masela

Pewarta: Shariva Alaidrus
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019