Bila terbukti sampah, maka kontainer-kontainer itu harus dikembalikan ketempat asal, menurut peraturan Kementerian Perdagangan.
Batam (ANTARA) - Komisi III DPR RI mendatangi Pelabuhan Batuampar Batam, Kepulauan Riau untuk melihat langsung 49 kontainer berisi sampah plastik mengandung bahan beracun berbahaya yang diimpor dari berbagai negara, Selasa.

Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Desmon Junaidi Mahesa mengatakan sengaja melakukan kunjungan kerja ke Batam untuk meminta kejelasan keberadaan kontainer mengandung limbah itu.

DPR RI ingin memastikan kondisi barang impor tersebut, usai mengikuti rapat bersama di Mapolda Kepri.

"Kunjungan kerja spesifik ini adalah untuk meminta kejelasan tentang keberadaan kontainer yang dikatakan sampah menurut berita yang beredar, namun menurut pemilik barang itu adalah bahan baku plastik," kata dia.

Ia menegaskan, bila terbukti sampah, maka kontainer-kontainer itu harus dikembalikan ketempat asal, menurut peraturan Kementerian Perdagangan.

"Pada pertemuan hari ini dilakukan pengkajian tentang hal tersebut," kata dia.

Baca juga: Ahli toksikologi AS minta negara maju tanggung jawab atas limbahnya

Baca juga: Walhi nilai Permendag impor limbah terlalu longgar

Baca juga: Kelompok masyarakat sipil ajak gerakan tolak plastik sekali pakai


Di tempat yang sama, Kapolda Kepri Irjen Pol Andap Budhi Revianto mengatakan kasus itu ditangani Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) melaksanakan penyidikan sesuai dengan lingkup kewenangan Undang-Undang.

Meski begitu PPNS tetap mengkordinasikannya dengan aparat kepolisian.

"Untuk penyidikan dilakukan oleh PPNS Bea dan Cukai namun tetap berkoordinasi dan dibawah pengawasan dari Kepolisian," kata dia.

Dalam kesempatan itu, Desmon sempat memuji upacara penyambutan oleh Polda Kepri, saat tim tiba di Markas Polda.

Upacara penyambutan diawali dengan jajar hormat oleh Polwan Polda Kepri, kemudian pemasangan tanjak melayu oleh Kapolda Kepri kepada Ketua Komisi III dan anggota.

Selanjutnya para tamu dari Senayan disambut tarian persembahan Melayu yang merupakan penghormatan terhadap tamu yang datang.

"Ini menunjukan Polda Kepri dan jajaran sangat peka dengan kultur daerah, menghormati budaya lokal merupakan bagian dari pertahanan nasional yang pokok," kata dia.

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019