Kupang (ANTARA) - General Mangaer PT PLN (Persero) Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur, Ignatius Rendroyoko mengemukakan pihaknya telah mengalirkan listrik untuk 162 rumah di Desa Seraya Maranu, Pulau Seraya Besar, Kabupaten Manggarai Barat.

"Saat ini pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) komunal 190 kWp sudah beroperasi dan telah mengalirkan listrik untuk 162 di Seraya Maranu, Pulau Seraya Besar," katanya di Kupang, Selasa.

Ia mengatakan, Pulau Selayar Besar merupakan bagian dari sasaran pembangunan listrik untuk pulau-pulau kecil yang menyebar di Kabupaten Manggarai Barat, wilayah bagian paling barat Pulau Flores.

Ia menyebutkan sejumlah desa di pulau-pulau kecil lainnya sedang dalam proses untuk dilisitriki. Di antaranya, Desa Papagarang di Pulau Papagarang, Desa Pasir Putih di Pulau Mesa, dan Desa Batu Tiga di Pulau Boleng.

Dijelaskannya, penyaluran listrik di pulau-pulau kecil tersebut menggunakan PLTS komunal yang akan beroperasi 24 jam.

"Untuk pasokan material PLTS semua diangkut dengan kapal laut dari Jakarta ke Labuan Bajo dan selanjutnya ke Pulau Selayar Besar," katanya.

Rendroyoko mengatakan kehadiran PLTS di pulau-pulau kecil ini sebagai strategi PLN dalam menyiasati pembangunan kelistrikan untuk wisata pelosok.

Upaya ini, lanjutnya, sekaligus upaya percepatan program peningkatan rasio elektrifikasi maupun meningkatkan pembangunan pembangkit listrik memanfaatkan sumber energi baru terbarukan (EBT).

"Dengan potensi panas matahari yang bagus kita manfaatkan untuk membangun PLTS karena pulau-pulau kecil tidak terjangkau jaringan transmisi PLN yang eksisting di pulau besar seperti Pulau Flores, Pulau Timor," katanya.

Ia menambahkan masyarakat yang ada di pulau-pulau kecil nantinya akan menikmati listrik dengan meteran kilowatt hour (kwh) limiter yang bisa digunakan semua energi secara merata.

Baca juga: 25 pulau di NTT belum dialiri listrik
Baca juga: Belasan pulau kecil NTT ditargetkan mendapat aliran listrik PLN
Baca juga: PLN NTT alirkan listrik ke 106 rumah di Pulau Salura

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019