Yogyakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, Kemah Budaya Kaum Muda harus menjadi tempat untuk berkolaborasi bagi para peserta.

Muhadjir saat ditemui usai pembukaan Kemah Budaya Kaum Muda di Kompleks Candi Prambanan, Yogyakarta pada Minggu (21/7) malam mengatakan dengan kolaborasi maka pertumbuhan kebudayaan akan dipelopori oleh kaum muda.

"Di sini harus betul-betul menjadi tempat membangun karya, tempat bertukar pengalaman, dan kemudian membangun jaringan," kata Muhadjir.

Dengan berkolaborasi maka Indonesia akan semakin kuat, ke depan akan terus berkembang generasi yang tidak hanya mengedepankan kompetisi tetapi juga kebersamaan dalam memajukan bangsa, kata dia.

Dia mengatakan, cara tersebut haruslah menjadi tempat berkumpul kawula muda yang memiliki perhatian terhadap masalah kebudayaan di Indonesia.

Dalam hal memajukan kebudayaan, Muhadjir menganggap kaum muda memiliki energi yang melimpah, daya imajinasi yang tajam dan mempunyai daya jelajah yang luas. Semua itu menjadi modal untuk berkarya yang lebih baik.

Penyelenggaraan kemah budaya di kompleks Candi Prambanan pun diharap dapat menjadi inspirasi bagi kau muda untuk membangun karya besar seperti nenek moyang kita.

Dia meminta para pemuda dalam membangun karya harus dilakukan penuh ketekunan da fokus pada karya yang dibangun agar tercipta karya adiluhung.

"Tantangan saat ini, saya kira godaan-godaan untuk tidak berlaku yang lebih intens dalam olah rasa, kemudian kecenderungan untuk instan semua ingin cepat," kata Muhadjir.

Kemah Budaya Kaum Muda digelar oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menjadi ruang inkubator yang mendorong lahirnya berbagai purwarupa dan inisiatif sosial untuk memperkuat upaya pemajuan kebudayaan di berbagai daerah.

Upaya pemajuan kebudayaan ini akan berbasis pendekatan di bidang STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts dan Mathematics).

Peserta yang terdiri dari 132 kelompok, berusia antara 18 sampai dengan 28 tahun ini,
Di akhir kemah, akan diadakan pameran 132 purwarupa dan penjurian untuk menghasilkan seleksi atas 12 purwarupa potensial dari 12 kelompok.

Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019