Jakarta (ANTARA/JACX) - Pada Rabu (17/7) lalu terjadi fenomena awan yang berada di atas puncak Gunung Rinjani di Lombok dengan bentuk seperti topi dan banyak mendapat perhatian dari masyarakat.  Dalam sebuah unggahan di media sosial, fenomen tersebut kemudian ada yang mengaitkan dengan terjadinya gempa bumi.

Klaim    : Fenomena topi awan Gunung Rinjani dikaitkan dengan kejadian gempa
Rating   : Salah/Misinformasi

Penjelasan
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Mataram Agus Rianto mengatakan fenomena puncak Gunung Rinjani tertutup awan yang melingkar seperti "bertopo" tak ada kaitannya dengan pertanda gempa yang terjadi akhir-akhir ini di Nusa Tenggara Barat.

"Itu fenomena alam dari awan Lenticular",ujarnya di Mataram, Rabu.

Ia menegaskan, fenomena alam Lenticular tidak terkait atau tidak berkaitan dengan terjadinya gempa bumi. Adapun bila ada masyarakat yang mengaitkan fenomena alam Lenticular dengan akan terjadinya gempa adalah sebuah kesalahpahaman.

Cek fakta: Fenomena puncak Gunung Rinjani "Bertopi" tak terkait pertanda gempa
Cek fakta: Warga berswafoto dengan latar fenomena "topi awan" Gunung Rinjani
 
Tangkapan layar klarifikasi informasi hoaks Direktorat Pengendalian Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Pewarta: Tim JACX dan Kominfo
Editor: Panca Hari Prabowo
Copyright © ANTARA 2019