Siak, Riau (ANTARA) - Gubernur Riau Syamsuar membuka Festival Gasing Internasional II di Kabupaten Siak dengan peserta dari Riau, Kepulauan Riau hingga negara tetangga Singapura, Jumat malam (12/7).

"Kami sambut baik Festival Gasing ini. Selain untuk silaturahmi, ini juga adalah kesempatan kita untuk gembira. Karena pada permainan ini tak pernah ada berkelahi, suasananya pasti akan hiruk-pikuk gembira meskipun kalah," ujar Syamsuar di Taman Tengku Sultanah Aminah, Siak.

Dikatakannya, gasing adalah permainan rakyat yang dulu banyak dihelat masyarakat. Kegiatan terbuka seperti ini dilakukan sejak dahulu dan pesertanya banyak juga yang datang dari luar Siak.

Ia berharap hal ini akan menular ke kabupaten/kota lainnya di Provinsi Riau. Pasalnya permainan rakyat harus dilestarikan agar tidak hilang sekaligus juga bagian dari promosi wisata daerah.

Pada kesempatan itu hadir juga Ketua Pengurus Besar Persatuan Gasing Indonesia (Pergasi), Agus MD. Menurutnya, selain di Indonesia, permainan ini juga sudah ada persatuannya di lima negara Asia Tenggara.

"Diprakarsai Malaysia dibentuk nama persatuannya Asean Gasing Association. Anggotanya Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, dan Thailand. Sudah beberapa kali juga diadakan Seminar Gasing tingkat Asia Tenggara," ujarnya.

Laki-laki yang berasal dari Bangka Belitung ini berharap agar ada gelanggang gasing berstandar nasional di Siak. Jika diwujudkan maka Riau akan menjadi provinsi kedua di Indonesia setelah Bangka Belitung.

Bupati Siak, Alfedri menyampaikan bahwa festival kali ini lebih baik dari tahun 2018 lalu karena ada peserta dari luar provinsi bahkan luar negeri. Diharapkannya agar helatan yang sama bisa meningkat tahun depan.

"Diharapkan juga seluruh kecamatan di Siak bisa membina pegasing handal hingga muncul yang berprestasi," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Siak, Fauzi Asni, menambahkan bahwa jenis pertandingan dalam ajang itu adalah Gasing Berembang dan Jantung. Untuk yang Berembang pesertanya 16 tim terdiri dari luar negeri Singapura dan Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau serta dari Pekanbaru, Bengkalis, Meranti dan Siak.

"Ada 12 tim untuk Gasing Jantung yakni dari Tanjung Balai Karimun, Rokan Hilir, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, dan Siak," ucapnya.

Baca juga: Lomba gasing dan sumpit meriahkan Festival Danau Sentarum

Baca juga: Wisman antusias saksikan permainan gasing tradisional

Baca juga: Olahraga gasing diharapkan bisa tanding di PON

Pewarta: Bayu Agustari Adha
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019