Ada orang-orang yang kalau mulutnya diplester mungkin bisa membaik. Tapi saya ingatkan ada yang sedang, berat dan ringan tapi tidak bisa selesai hanya dengan mulutnya dirapatkan.
Jakarta (ANTARA) - Belakangan ini sedang marak teknik tidur dengan mulut ditutup yang diviralkan oleh penyanyi Andien, kabarnya cara ini ampuh untuk mengobati masalah gangguan pernapasan khususnya sleep apnea atau ngorok. Benarkah demikian?

Praktisi kesehatan tidur dari RS Mitra Kemayoran, dr. Andreas Prasadja, RSPGT, mengatakan bahwa tidak ada yang salahnya menutup mulut dengan plester saat tidur. Tapi yang harus diperhatikan adalah jika masalah ngorok ternyata tidak hilang harus segera diperiksakan ke dokter.

"Kalau saya sih bebas-bebas aja tapi kalau masih ngantuk, pagi enggak segar, siang masih cenderung ngantuk, periksa ke dokter karena artinya Anda menderita penyakit tidur yang serius, enggak sesimpel itu," ujar dr. Andreas saat dihubungi Antara, Jumat.

Menurut dr. Andreas, penyakit ngorok tidak bisa disembuhkan dengan mudah dan masalah ini juga dapat menjadi cikal bakal dari penyakit lain.

"Kami di kedokteran, mengatasi mendengkur itu ada tahapannya, ada laboratorium tidur dari situ kita tahu napasnya, jantungnya pada saat tidur gimana, ada berhenti napas apa enggak, seberapa parah, kemudian jenis henti napasnya seperti apa," jelasnya.

"Ada orang-orang yang kalau mulutnya diplester mungkin bisa membaik. Tapi saya ingatkan ada yang sedang, berat dan ringan tapi tidak bisa selesai hanya dengan mulutnya dirapatkan. Ini jangan dibiarkan karena sleep apnea sangat bahaya. Karena mendengkur, ngorok itu menyebabkan hipertensi, diabetes, jantung, stroke, impoten, kematian," lanjutnya.

dr. Andreas mengatakan bahwa dalam dunia kedokteran tidak ada teknik buteyko untuk menyembuhkan masalah pernapasan. Namun, dia juga tidak melarang jika ada masyarakat yang ingin mencobanya.

"Enggak sesimpel itu, kalau buat dia bermanfaat belum tentu bermanfaat buat orang lain, itu aja sih. Tapi saya yakinkan aman dalam arti begini, kalau udah ngap, mekanisme tubuh akan membangunkan otak dan bangun lepas lanjut tidur. Tapi saya ingatkan kalau mengalami seperti itu tolong diperiksakan karena ini sangat serius," kata dr. Andreas.

Meski demikian, dr. Andreas merasa senang dengan viralnya cara tidur Andien. Sebab dari sini, banyak orang yang lebih peduli dengan masalah kesehatan tidur.

"Makanya dengan adanya postingan ini, saya malah senang, berarti ada orang-orang yang memperhatikan gangguan napas saat tidur. Makanya saya bilang kalau enggak berhasil, bisa berarti ada sesuatu yang sangat serius," tutup dr. Andreas.


Baca juga: Cara Andien kenalkan perbedaan pada putranya

Baca juga: Tebak apakah pria pendengkur melalui dagu

Baca juga: Tidur lebih lama tak baik untuk pendengkur

Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019