Jakarta (ANTARA) - Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, Prof Nasaruddin Umar mengatakan Masjid Istiqlal sebagai salah satu cagar budaya simbol toleransi umat beragama segera dilakukan renovasi dan perbaikan untuk struktur bangunannya.

"Niatan baik ini kami koordinasikan dengan pusat Konservasi Cagar Budaya DKI Jakarta," kata Nasaruddin saat ditemui Antara di kawasan Kota Tua, Jakarta, Senin.

Nasaruddin juga menambahkan bahwa bangunan Masjid Istiqlal memiliki berbagai arti seperti mahkota kubah dengan bentang diameter 45 meter yang melambangkan tahun kemerdekaan, lalu ada empat tingkat balkon dan satu lantai utama melambangkan angka lima yang berarti Rukun Islam dan Pancasila sebagai falsafah kebangsaan Indonesia.

Untuk itu Masjid Istiqlal kondisinya tidak boleh diubah atau ditambah dengan ornamen lainnya.

"Semua tidak boleh diubah karena cagar budaya paling mahal ya, apa yang dibuat sama arsitekturnya Frederich Silaban ya sudah harus tetap sama," ujar Nasaruddin.

Apabila ada bagian yang rusak makanya tetap diperbaiki, namun tidak mengubah struktur dan keaslian masjid dengan gaya arsitektur modern itu.

"Ya kalau keramiknya yang keropos atau bolong kita benerin tetapi yang penting tidak mengubah struktur dari keaslian Istiqlal," ujar nya

Maka guna menjaga bangunan yang menjadi salah satu cagar budaya yang terletak di pusat Ibu Kota Jakarta ini komunikasi terus dibangun oleh pihak Masjid Istiqlal dengan Pusat Konservasi Cagar Budaya.

"Jadi kita proaktif dalam merawat cagar budaya ini, dari pada kita dulu di tegur, nah kita datang ke sini duluan, kan niat kita bagus, mempertemukan niat yang baik itu kan bagus ya," kata Nasaruddin.

Baca juga: Masjid Istiqlal direnovasi, Kementerian PUPR siapkan Rp465 miliar

Baca juga: Ifthar Budaya 2019 angkat perjalanan siar Islam di Indonesia

 

Pewarta: Muhammad Adimaja
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019