Bandung (ANTARA) - Beban puncak listrik saat malam Idul Fitri 1440 Hijriah atau Lebaran 2019 di wilayah Jawa Barat mencapai 4.344 megawatt (MW) atau turun 42 persen dibanding beban puncak malam hari biasa.

"Seperti biasa, beban turun saat Lebaran. Bahkan pada pukul 10.00 WIB turun 60 persen dibanding beban hari biasa pada jam yang sama," kata Manager Komunikasi PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Barat, Iwan Ridwan, di Bandung, Senin.

Iwan menjelaskan bahwa beban puncak pada Lebaran hari H dan H+1 tahun ini lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya.

Menurut dia, pertumbuhan beban puncak pada Lebaran hari H dan H+1 tahun ini, yaitu masing-masing naik 2,8 persen dan 2,7 persen dibanding beban puncak pada Lebaran hari H dan H+1 tahun 2018.

Lebih lanjut ia mengatakan saat beban puncak pada hari H hingga H+2 daerah-daerah lain di Jawa Barat mengalami penurunan, seperti Kota Tasikmalaya mengalami peningkatan konsumsi listrik.

Ia mengatakan Tasikmalaya merupakan satu-satunya wilayah di Jabar yang beban puncak listriknya pada hari H hingga H+2 Lebaran lebih tinggi dari beban puncak hari biasa. Hal ini terjadi karena daerah tersebut merupakan tujuan mudik dan tempat wisata.

"Secara garis besar, pertumbuhan beban puncak yang relatif lebih tinggi pada hari Lebaran ini menunjukkan bahwa semakin banyak masyarakat yang menggunakan listrik PLN dan merupakan kebahagiaan bagi kami saat listrik tersebut bermanfaat, menemani aktivitas silaturahmi masyarakat dan merayakan kemeriahan Idul Fitri,” ujar Iwan.

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019