Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kota Malang meminta seluruh warga Kota Malang, Jawa Timur, tidak lengah untuk terus menjaga kondusifitas keamanan khususnya menjelang perayaan Idul Fitri 1 Syawal 1440 Hijriah.

Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan bahwa masyarakat diharapkan terus waspada guna menghindari adanya kejadian-kejadian yang mengganggu keamanan Kota Malang. Jika ditemui sesuatu yang mencurigakan, diharapkan bisa segera melapor aparat keamanan.

"Jangan pernah lengah, kejadian kemarin di satu daerah, menunjukkan bahwa kita harus siap," kata Sutiaji, saat memberikan pengarahan dalam Apel Gelar Pasukan Pengamanan Takbir dan Sholat Idul Fitri, di Alun-Alun Kota Malang, Selasa.

Diharapkan, dengan kesiagaan masyarakat Kota Malang tersebut, kondusifitas dan keamanan di kota terbesar kedua di Jawa Timur tersebut terjaga. Keamanan di Kota Malang usai Pemilu dan Ramadhan diharapkan bisa terus berlanjut.

Sutiaji mengapresiasi pihak kepolisian dan Tentara Nasional Indonesia (TNI), termasuk para relawan yang terus berjaga dalam upaya menjaga keamanan di Kota Malang menjelang Idul Fitri 1440 Hijriah.

"TNI dan Polri saat ini masih bersiaga di tengah-tengah masyarakat, itulah perjuangan mereka yang seharusnya sekarang sudah bersama keluarga," ujar Sutiaji.

Di Kota Malang, sebanyak 800 personel gabungan disiagakan untuk mengamankan puncak perayaan Idul Fitri 1440 Hijriah. Para personel tersebut akan disebar di enam titik Pos Pengamanan yang ada di Kota Malang.

Peningkatan pengamanan tersebut dilakukan guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, setelah pada Senin, 3 Juni 2019 pukul 22.30 WIB terjadi ledakan yang diduga dipicu oleh bom bunuh diri di pos pantau Pospam 1 Tugu Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019