Padang Pariaman, Sumbar (ANTARA) - Sebanyak 25.393 pemudik menggunakan pesawat udara tiba di Bandara Internasional Minangkabau di Padang Pariaman, Sumatera Barat sepanjang H-7 hingga H-4 atau 29 Mei hingga 1 Juni 2019.

"Jumlah tersebut mengalami penurunan 38 persen dibandingkan periode yang sama pada 2018 yang saat itu kedatangan pemudik mencapai 33.115 orang," kata Humas PT Angkasa Pura II Bandara Internasional Minangkabau Fendrick Sondra di Padang Pariaman, Minggu.

Ia menyebutkan dari 25.393 pemudik yang tiba diangkut oleh 149 penerbangan. Sebaliknya dari H-7 hingga H-4 jumlah penumpang yang berangkat dari Padang menuju Jakarta mencapai 20.183 orang.

Sementara pada H-4 jumlah penumpang yang tiba mencapai 6.864 orang atau turun 22,48 persen dibandingkan periode yang sama 2018 yang mencapai 8.854 pemudik.

Ia menenggarai salah satu penyebab penurunan jumlah pemudik karena kenaikan harga tiket pesawat.

Kendati demikian ia menyampaikan sejumlah maskapai sudah mengajukan penerbangan tambahan pada masa mudik Lebaran 2019. Data sementara ada Batik Air, Garuda Indonesia dan Express Air dengan total 18 penerbangan tambahan, kata dia.

Sebelumnya PT Angkasa Pura II memperkirakan arus mudik di Bandara Internasional Minangkabau pada Idul Fitri 1440 Hijriah mengalami penurunan sekitar 20 persen disebabkan kenaikan harga tiket pesawat.

Dibanding tahun lalu diperkirakan turun 20 persen, namun dibandingkan hari biasa sudah ada kenaikan pergerakan penumpang dari 5.000 orang per hari menjadi 7.000 orang per hari," kata General Manajer PT Angkasa Pura II Bandara Internasional Minangkabau Dwi Ananda Wicaksana.

Menurut dia dalam beberapa hari terakhir sudah terlihat peningkatan jumlah penumpang dan pergerakan pesawat kendati tidak seramai 2018.
Ia memperkirakan puncak kepadatan akan terjadi pada 1 sampai 4 Juni 2019 untuk arus mudik.

Sementara itu mulai H-5 Dinas Pariwisata Sumbat menyajikan kesenian khas daerah di BIM berupa alunan saluang dan gesekan rabab.
Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Oni Yulfian mengatakan hiburan kesenian rakyat bagi pemudik itu akan disajikan setiap hari hingga H+4 Lebaran 2019.

"Saluang dan rabab kita pilih karena khas dan suaranya tidak terlalu keras sehingga semua bisa menikmati," ujar Oni.

Pada hari pertama banyak pemudik yang datang mengabadikan sajian khas itu dengan video di ponsel dan sebagian juga asik berswafoto.
Selain kesenian rakyat, pemudik juga akan disambut oleh Uda-Uni dari kabupaten/kota di Sumbar yang sekalian membagikan peta informasi destinasi wisata daerah yang bisa dikunjungi pemudik.

Baca juga: H-5 pemudik lewat udara terus berdatangan di Bandara Minangkabau

Baca juga: Satu juta wisatawan diprediksi kunjungi Sumbar liburan Lebaran



 

Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019