Kupang (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor B Laiskodat mengatakan bahwa lokasi pengganti bendungan Kolhua di Kota Kupang saat ini masih dalam proses untuk dikaji.

"Lahannya masih di kaji saat ini. Kami masih menunggu proses kajiannya," katanya kepada Antara di Kupang, Jumat.

Hal ini disampaikannya berkaitan dengan kemajuan dari rencana pergantian bendungan Kolhua Kota Kupang yang sempat diisukan akan dibangun sebagai bagian dari rencana tujuh bendungan di NTT yang dibangun oleh pemerintahan Jokowi.

Ia menambahkan bahwa lokasi pergantian pembangunan bendungan itu sendiri saat ini telah diusulkan untuk dipindahkan ke Kecamatan Kupang Barat, di kabupaten Kupang.

"Nanti akan dipindahkan ke Kecamatan Kupang Barat. Karena saya melihat di situ juga lokasinya sangat bagus," tutur dia.

NTT sendiri saat ini semenjak Jokowi menjabat sebagai Presiden RI pada 2014 lalu, sudah menargetkan membangun tujuh bendungan.

Dari tujuh bendungan itu dua diantaranya sudah diresmikan, yakni bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang dan bendungan Rotiklot di Kabupaten Belu.

Sementara itu dua bendungan lagi yakni Napung Gete di Kabupaten Sikka saat ini masih dalam pengerjaan.

Demikian juga bendungan Temef di kabupaten Timor Tengah Selatan yang disebut sebagai bendungan terbesar di NTT.

Sementara itu wakil gubernur NTT Josef Nae Soi juga sudah mengatakan bahwa pemerintahan Jokowi akan menambah 13 bendungan lagi di NTT mengingat NTT membutuhkan banyak air.

"Waktu pak Presiden datang ke NTT belum lama ini saya juga sudah memintanya agar ditambah lagi bendungan dan sudah disepakati 13 bendungan," tambah dia.

Baca juga: Pembangunan Bendungan Rotiklot NTT agar diikuti jaringan irigasi

Baca juga: Jokowi: Kunci kemakmuran di NTT adalah air

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019