Hal ini diharapkan dapat membuka pasar premium dari seafood yang berkualitas
Jakarta (ANTARA) - The Nature Conservancy (TNC) Indonesia menggandeng perusahaan penangkapan, pengolahan, dan eksportir ikan, serta para nelayan, di dalam Proyek Perbaikan Usaha Perikanan (Fisheries Improvement Project/FIP) Kakap dan Kerapu Laut.

Program yang diinisiasi oleh TNC ini bertujuan menghindari pembelian bahan baku ikan kakap dan kerapu yang belum dewasa untuk mencapai standar keberlanjutan perikanan di Indonesia.

Dua perusahaan pengolahan dan eksportir ikan kakap dan kerapu Indonesia, yakni PT Kharisma Bintang Terang asal Makassar dan PT Graha Insan Sejahtera asal Jakarta, telah menandatangani Kesepakatan Kerja sama (Letter of Intent/LoI) dengan TNC Indonesia, berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Senin.

“Kami mengapresiasi kerja sama ini dan berharap kemitraan TNC dengan sektor swasta akan semakin bertambah dan semakin kuat," kata Country Director TNC Indonesia Rizal Algamar.

Ia juga berharap kerja sama itu dapat meningkatkan transparansi pada rantai pasok perikanan dan memposisikan Indonesia sebagai sumber ikan yang dapat ditelusuri dan berkelanjutan. "Hal ini diharapkan dapat membuka pasar premium dari seafood yang berkualitas,” katanya.

Sebelumnya, terdapat delapan perusahaan lain yang telah menandatangani kerja sama FIP dalam beberapa kesempatan berbeda. Lima di antaranya menandatangani FIP pada acara Seafood Expo North America di Boston, Amerika Serikat, pada bulan Maret lalu.

Rizal menjelaskan, dengan bertambahnya perusahaan swasta yang bekerja sama dalam program FIP, menunjukkan dukungan nyata dari pihak swasta sebagai pelaku usaha perikanan dalam mendukung keberlanjutan perikanan kakap dan kerapu Indonesia, khususnya yang hidup di laut dalam, yaitu lebih dari kedalaman 50 meter.

Ia menambahkan program perbaikan usaha perikanan telah menghasilkan tinjauan menyeluruh terhadap status usaha perikanan kakap dan kerapu laut dalam yang kompleks tapi bernilai jual tinggi. Usaha tersebut mencakup 10.000 kapal penangkap ikan beragam ukuran dan tipe alat tangkap yang mendaratkan hingga 88.000 ton ikan dengan nilai perdagangan mencapai 500 juta dolar AS di pasar domestik dan internasional.

Kebanyakan dari hasil ikan jenis ini diekspor dalam bentuk potongan (fillet) atau utuh (whole fish) ke Amerika Serikat, Eropa, dan berbagai negara di Asia. Secara keseluruhan, sekitar 230 perusahaan di Indonesia terlibat dalam perdagangan dan pengolahan hasil perikanan tersebut.
 

Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019