Jakarta (ANTARA) - Bisnis penjualan mobil PT Astra International Tbk mengalami penurunan pada triwulan pertama tahun ini terutama terkait sikap "lihat dan tunggu" (wait and see) konsumen menelang Pemilu 2019.

"Untuk penjualan mobil di triwulan pertama ini, kalau dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu terjadi penurunan secara omzet sekitar 13 persen. Kalau kita melihat faktor utamanya terjadi sikap menunggu konsumen menjelang pemilu," ujar Direktur PT Astra International Tbk Henry Tanoto di Jakarta, Kamis.

Dia menjelaskan bahwa sikap menunggu menjelang pemilu tersebut diambil konsumen terkait barang-barang atau harga produk yang cukup mahal, termasuk mobil.

"Harapan kita sebetulnya setelah pemilu ini ialah kondisi pasar segera pulih dan juga bisa sesuai dengan yang kita harapkan," tutur Henry.

Laba bersih dari bisnis otomotif Grup Astra turun 10 persen menjadi Rp1,9 triliun pada triwulan I-2019 dibandingkan laba bersih pada periode sama tahun lama sebesar Rp2,1 triliun.

Penuruan laba bersih tersebut terutama disebabkan oleh penurunan volume penjualan mobil dan kenaikan biaya material pada bisnis manufaktur.

Penjualan mobil secara nasional turun 13 persen menjadi 254 ribu unit. Namun, penjualan mobil Astra hanya menurun lima persen menjadi 134 ribu unit, sehingga pangsa pasar Astra International meningkat dari 49 persen menjadi  53 persen pada kuartal pertama tahun ini.

Grup Astra sendiri telah meluncurkan enam model baru dan dua model "revamped" (diperbaharui) selama periode ini.

Permintaan yang melemah serta persaingan yang ketat di pasar mobil merupakan salah satu tantangan yang diperkirakan akan dihadapi Grup Astra pada periode sepanjang tahun ini, selain penurunan harga komoditas.

Pendapatan bersih Astra International mencapai Rp59,6 triliun pada periode triwulan pertama tahun ini naik tujuh persen dibandingkan pendapatan bersih periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp55,82 triliun, dengan pendapatan yang lebih tinggi pada hampir semua segmen bisnis terutama dari divisi bisnis alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi serta divisi jasa keuangan.

Laba bersih bisnis jasa keuangan Grup Astra selama triwulan pertama 2019 tercatat sebesar Rp1,4 triliun, meningkat 32 persen dari laba bersih periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,06 triliun.
 

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019