Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) mengatakan orang tua harus memahami tantangan zaman milenial dan melakukan pola pengasuhan yang sesuai untuk mendidik anak-anak tersebut.

"Menjadi orang tua hari ini akan berbeda dengan orang tua 30 tahun lalu. Kita mengasuh anak punya banyak sekali ancaman baik berupa pornografi dari media sosial, teknologi informasi, pengasuhan konten-konten yang tidak mendidik untuk tumbuh kembang anak, nah ini yang dihadapi oleh orang tua saat ini," kata Sekretaris Kementerian PPPA Pribudiarta Nur Sitepu dalam acara penandatanganan kesepakatan kerja sama perlindungan anak dengan Wahana Visi Indonesia di Kantor KPPPA, Jakarta, Jumat.

Menurut dia, orang tua pada zaman sekarang menghadapi tantangan yang berbeda dibanding 30 tahun lalu karena dipengaruhi  perkembangan zaman, khususnya teknologi informasi serta kemudahan akses informasi lintas negara.

Pribudiarta menuturkan ketika anak diberikan gadget (gawai), maka mereka akan leluasa mengakses konten-konten di dunia maya. Yang menjadi masalah adalah ketika anak-anak terpapar konten-konten yang negatif seperti kekerasan dan pornografi maka input itu akan dapat mengganggu tumbuh kembang anak.

Oleh karena itu, orang tua juga harus memperhatikan pola asuh yang tepat sesuai dengan kebutuhan pada zaman sekarang sehingga tidak membiarkan anak-anak luput dari pengawasan.

Yang dikhawatirkan adalah ketika anak tidak memiliki pemahaman cukup untuk membedakan konten yang layak dan baik dikonsumsi dan mana yang tidak serta pengendalian diri dalam penggunaan gawai agar tidak berdampak buruk bagi tumbuh kembangnya.

"Jadi untuk orang tua saya pikir sekarang ini kita harus paham bagaimana mengasuh anak di era milenial ini tadi, jadi pastikan bahwa penggunaan gadget pada anak-anak kita itu tidak berbahaya buat tumbuh kembang anak-anak," tuturnya.

 
Baca juga: Pelajaran TIK kita sudah ketinggalan zaman
Baca juga: Membekali milenial menghadapi risiko ruang "online"
 

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019