Jakarta (ANTARA) - Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo mengutamakan efisiensi dan transparansi dalam proses perizinan sehingga mengurangi potensi korupsi.

"Justru dengan cara seperti inilah korupsi itu akan berkurang dan akan hilang, karena ada transparansi, ada kecepatan, ada sistem yang membangun, yang memagari agar orang-orang yang dulunya bisa bertransaksi untuk keluarnya sebuah izin agar cepat itu bisa terpotong," kata Joko Widodo (Jokowi) dalam Debat Ke-4 Capres Pemilu 2019 di Hotel Shangri-La, Jakarta pada Sabtu malam.

Menurut Jokowi, pemerintah telah membangun sistem online single submission yang dapat mempercepat proses perizinan.

Dia menjelaskan upaya itu ditujukan untuk memberikan pelayanan yang cepat bagi masyarakat, maupun dunia usaha.

Mantan walikota Solo itu menjelaskan dengan terbentuknya sistem yang efisien dan transparan maka dapat mengurangi bahkan menghilangkan korupsi.

"Dengan sistem yang baik dan sistem yang cepat maka korupsi akan semakin berkurang dan nantinya hilang apabila sistem ini menjadi budaya kita, jadi sebuah 'corporate culture' dan inilah yang kita harapkan dengan pembangunan sistem online, sistem berbasis elektronik yang cepat dan cepat," tegas Jokowi.

Indonesia akan melakukan Pemilu pada 17 April 2019.

Pemilu tersebut terdiri dari Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Anggota Legislatif (Pileg).

Terdapat dua pasang calon presiden dan wakil presiden yakni Joko Widodo dan Ma'ruf Amin dengan nomor urut 01 serta Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno dengan nomor urut 02. 

Baca juga: Jokowi sebut jumlah penduduk Muslim kekuatan diplomasi Indonesia
Baca juga: Prabowo tekankan pentingnya pertahanan negara yang kuat

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019