Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar kampanye Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur, dalam rangka meningkatkan konsumsi ikan masyarakat Lumajang yang masih di bawah angka konsumsi ikan nasional.

"Saya meminta agar Pemerintah Kabupaten Lumajang lebih gencar mempromosikan Gemarikan karena angka konsumsi ikan di Lumajang terbilang rendah baru 18 kg per kapita tahun 2017," kata Inspektur Jenderal KKP Muhammad Yusuf dalam siaran pers yang diterima, Jumat.

Sedangkan pada tahun 2018, tingkat konsumsi ikan di Kabupaten Lumajang adalah sekitar 21,7 kilogram per kapita, tetap hal itu dinilai juga masih jauh di bawah rata-rata angka konsumsi ikan nasional yang mencapai 50,69 kilogram per kapita pada tahun 2018.

Kampanye Gemarikan yang digelar pada 27 Maret 2019 lalu itu melibatkan sekitar 200 anak-anak SD sekitar Ranu Klakah (SDN Tegal Randu 1, SDN Tegal Randu 2, SD MI Nurul Yakin).

Istri Bupati Lumajang Ibu Musfarina Thoriqul Haq selaku Ketua TP-PKK Kabupaten Lumajang, dan Dokter Rosidah dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang untuk menyampaikan edukasi tentang manfaat mengonsumsi ikan dan kandungan gizinya.

"Kenapa harus suka makan dan harus makan ikan? Karena makan ikan itu sangat baik untuk kesehatan juga bisa mencerdaskan. Kalau bisa makan ikan setiap hari, kalau semisalnya tidak bisa, ibunya diingatkan di rumah, paling tidak satu kali seminggu makan ikan," ujar Musfarina.

Usai kampanye Gemarikan, kegiatan kunjungan kerja diawali dengan panen ikan nila di Ranu Klakah, waduk seluas 22 hektar oleh masyarakat setempat dipergunakan salah satunya tempat budidaya ikan nila dengan karamba jaring apung sekaligus tempat wisata. Sedangkan ikan nila yang dipanen adalah milik Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Nila Sentosa.

Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Kementerian Pertanian juga menyerahkan sejumlah bantuan berupa sarana kelautan dan perikanan, sarana pertanian, asuransi nelayan, fasilitas permodalan dan Kartu Kusuka.

Total bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan senilai Rp1,05 miliar berupa Pakan Ikan Mandiri 2 ton senilai Rp14 juta, Benih Ikan Bandeng 50.000 ekor senilai Rp5 juta, Benih Ikan Nila 100.000 ekor senilai Rp8,5 juta, serta Premi Asuransi Nelayan Jasindo untuk 212 orang senilai Rp 37.100.000, Fasilitas Permodalan KUR (BRI) untuk 19 orang senilai Rp343 juta.

Kemudian, ada pula alat penangkapan ikan 1.000 mata pancing 16 set senilai Rp432 juta, mesin tempel 5 unit senilai Rp125 juta, penyerahan Kartu Kusuka untuk 248 orang, chest freezer 2 unit senilai Rp 8,63 juta, beasiswa Poltek KP Jembrana untuk 1 orang putra daerah Lumajang senilai Rp 30,5 juta dan pecontohan penyuluhan garam system katup beserta pelatihannya 1 paket senilai Rp50 juta.

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019