Banjarmasin (ANTARA) - DPRD Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan(Kalsel) menyedekahkan hasil bank sampah, yakni, sebanyak 400 kilogram sampah bernilai ekonomi untuk kaum disabilitas di kota tersebut.

Ketua DPRD kota Banjarmasin,  Hj Ananda, di gedung dewan kota, Senin, mengatakan, sumbangan sosial ini dalam rangka sedekah sampah untuk memperingati Hari Down Syndrome Sedunia (World Down Syndrome Day).

Menurut politisi Golkar ini, sedekah sampah merupakan kegiatan yang pertama kalinya diluncurkan di Kalsel, yakni, digiatkan setiap tanggal 17, tema yang diusung tema berbeda.

"Kebetulan DPRD telah memiliki bank sampah sendiri, jadi dari Forum Kota Sehat Banjarmasin meminta penyediaan tempat untuk menampung sampah yang nantinya akan disumbangakan untuk kaum difabel," ujarnya.

Ananda mengakui, untuk di Kalsel, Banjarmasin memang menjadi pioner atau pencetus pelaksanaan kegiatan sedekah sampah.

Diharapkan, lanjut dia, kedepan ini dapat ditiru dan diadopsi oleh kota lainnya.

"Kalau daerah lain saya kurang tahu," katanya.

Selain itu, dia pun juga telah mengimbau kepada seluruh anggota dewan, termasuk ASN yang berada di lingkup Sekertariat DPRD Banjarmasin, agar menyumbangkan sampah rumah tangganya ke bank sampah yang sudah tersedia. Apalagi saat ini, mekanisme bank sampah di DPRD telah berjalan.

"Saya juga mengajarkan kepada keluarga di rumah untuk memilah sampah organik maupun anorganik yang ada. Jadi kalau ada kegiatan seperti ini, bisa langsung di bawa ke bank sampah," ujar Ananda.

Sementara itu, Ketua Forum Sehat Banjarmasin, Faturrahman menyatakan, pihaknya sangat mengapresiasi keterlibatan DPRD Banjarmasin dalam rangka sedekah sampah. Dan kegiatan ini tidak lain untuk membantu penyandang disabilitas dengan menggandeng sejumlah lembaga.

"Sampah ini ada nilai rupiahnya. Sedangkan yang terlibat kegiatan ini ada 15 instansi, antara lain hotel, bank, BUMD dan BUMN, di luar Pemkot dan DPRD," katanya.

Sedekah sampah ini menurut Faturrahman, juga sebagai salah satu upaya memerangi masalah persampahan. Dalam kegiatan itu, bagi warga yang tidak bisa menjadi nasabah bank sampah karena ada kesibukan, dapat menyedekahkan sampahnya melalui bank sampah yang telah tersedia di wilayahnya.

"Kegiatan ini akan dilanjutkan terus. Dedikasinya untuk kaum difabel. Apalagi 21 Maret berbarengan dengan hari down syindrome dunia," ujarnya.

Pewarta: Sukarli
Editor: Alex Sariwating
Copyright © ANTARA 2019