Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengundang Menteri Luar Negeri Afghanistan Salahuddin Rabbani untuk bertemu di Jakarta, Jumat (15/3), guna membicarakan proses perdamaian di Afghanistan.

Melalui pertemuan tersebut, pemerintah Indonesia ingin mengidentifikasi upaya yang dapat dilakukan untuk berkontribusi terhadap proses perdamaian di negara yang dilanda konflik selama 40 tahun itu.

“Akhir-akhir ini ada perkembangan yang begitu cepat terkait dengan proses perdamaian, Ibu Menlu (Retno) melihat kita ingin berkontribusi lebih dan berperan. Oleh karena itu (Menlu Afghanistan) diundang ke indonesia untuk membicarakan bagaimana peran Indonesia dalam proses perdamaian melihat konteks dinamika yang terjadi di Afghanistan,” kata Direktur Asia Selatan dan Tengah Kemlu RI Ferdy Nico Yohannes Piay dalam press briefing di Jakarta, Selasa.

Kunjungan Menlu Afghanistan dinilai penting untuk menindaklanjuti permintaan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani agar Indonesia mendukung proses perdamaian di negaranya, saat kunjungannya ke Tanah Air pada 2017.

Komitmen Indonesia dalam mendukung proses perdamaian Afghanistan ditegaskan oleh Presiden RI Joko Widodo, yang melakukan kunjungan balasan ke Afghanistan pada Januari 2018. Kesungguhan itu dilanjutkan dengan kunjungan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk menghadiri konferensi perdamaian Kabul Process hanya satu bulan berselang.

“Jadi komitmen kita terhadap perdamaian di Afghanistan sangat tinggi. Dua hal yang ingin kita dorong yaitu peace building dalam bentuk capacity building melalui program pelatihan dan pendidikan serta trust building untuk membangun kepercayaan antara elemen masyarakat,” tutur Ferdy.

Indonesia, menurut Ferdy, selama ini telah melakukan berbagai langkah konkret untuk membantu proses perdamaian Afghanistan, antara lain dengan menyelenggarakan Konferensi Ulama Trilateral yang menghadirkan para ulama dari Indonesia, Afghanistan, dan Pakistan.

Konferensi yang diadakan pada Mei 2018 itu menghasilkan Deklarasi Bogor, yang berisi seruan untuk mengedepankan perdamaian dan menyelesaikan konflik antarkaum Muslim sesuai Al Quran dan sunah, khususnya penyelesaian konflik bersenjata di Afghanistan.

Akhir tahun lalu, Indonesia juga memfasilitasi 80 anak muda Afghanistan untuk berkunjung ke Tanah Air guna mempelajari toleransi dan keberagaman.

“Mereka berinteraksi dengan anak-anak Indonesia. Harapannya, saat kelak menjadi generasi penerus Afghanistan, mereka akan terpengaruh untuk senantiasa memelihara perdamaian di tengah keberagaman,” tutur Ferdy. 

Baca juga: Indonesia bagi pengalaman bidang infrastruktur dengan Afghanistan
Baca juga: Pertemuan Trilateral Ulama bacakan Deklarasi Perdamaian Bogor

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019