Jambi (ANTARA) - Tim peneliti dari Badan Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Jambi menggandeng sejumlah petani tebu di Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi untuk mengikuti program kajian paket teknologi produksi tebu

"Fokus kegiatan adalah model penanaman tebu dengan sistem tanam juring ganda serta intercropping dengan tanaman sela, yaitu tanaman kentang," kata Ketua Tim BPTP Balitbangtan Jambi Endrizal di Jambi, Selasa.

Kegiatan kunjungan ke lokasi penanaman tebu itu guna melaksanakan CPCL (Calon Petani/Calon Lokasi) untuk kegiatan kajian paket teknologi produksi tebu di sana pada Sabtu (2/3).

Koordinasi juga dilakukan dengan Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kabupaten Kerinci ikut turun melakukan pengkajian ke calon lokasi kegiatan di Kecamatan Kayu Aro Barat.

Dalam diskusi di lapangan dengan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Asrizal, Ketua Gapoktan Eriyanto serta beberapa orang anggota kelompok tani dijelaskan rencana kegiatan, tujuan dan manfaatnya bagi petani.

"Petani sangat antusias sekali, karena memang petani sangat menginginkan adanya tanaman sela pada tanaman tebu," kata Endrizal.

Tim BPTP melakukan pertemuan dengan para petani, akhirnya disepakati program tersebut akan dilaksanakan di Desa Sei Asam Kecamatan Kayu Aro Barat dengan Gapoktan Sumber Makmur.

Petani kooperator dilibatkan, dengan luasan sementara dua hektare. Masing-masing petani kooperator bersedia dan ingin ikut dalam kegiatan itu, serta akan mengikuti semua petunjuk dari BPTP dan PPL.

"Direncanakan pekan depan sudah mulai pengolahan lahan dan awal bulan April direncanakan penanaman," kata peneliti BPTP.

Ke depan, kata dia diharapkan para petani lebih memiliki pola penanaman sehingga penanganan lahan pascapanen bisa ditangani lebih optimal serta bisa berkolaborasi dengan tanaman sayur yang bisa mendukung, dalam hal ini kentang.

Baca juga: Optimalkan lahan gambut, BPTP Jambi ikuti workshop restorasi
Baca juga: BPS catat nilai tukar petani September meningkat, tertinggi di Jambi
Baca juga: Mentan sedih petani Jambi tak dapat bantuan

Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019