Untuk sementara masyarakat sudah dievakuasi ke Kampung Kawahang
Manado, (ANTARA News) - Warga yang bermukim di sekitar kali, diminta mewaspadai awan panas guguran Gunung Karangetang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, kata petugas pengamat Gunung Api Karangetang, Yudia Tatipang.

"Pada ujung-ujung guguran/leleran lava terjadi penumpukan material vulkanik yang berpotensi terjadinya awan panas guguran," katanya saat dihubungi melalui telepon, di Manado, Sabtu malam.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan sekitar pukul 10.45 WITA, teramati ujung guguran atau leleran lava ke Kali Batuare sejauh lebih kurang 2.000 meter dari kawah dua (bagian utara) serta terdapat penyimpangan kejadian guguran atau leleran ke Kali Melebuhe (timur laut dari kawah dua dan sebelah timur Kali Batuare). 

Teramati ujung guguran atau leleran ke Kali Melebuhe sudah sejauh 2.500 meter dari kawah dua.

Yudia menambahkan, jarak antara ujung guguran/leleran lava dari Kali Melebuhe ke pantai sekitar 1.000 meter.

Di antara Kali Batuare dan Kali Melebuhe terdapat pemukiman bernama Niambangeng, Kampung Batubulan di mana terdapat sekitar delapan kepala keluarga, yang terdiri atas sembilan laki-laki, sembilan perempuan dan tiga anak-anak.

"Untuk sementara masyarakat sudah dievakuasi ke Kampung Kawahang," katanya.

PVMBG telah berkoordinasi dengan BPBD, Polri dan TNI dan telah menutup jalan dari sebelah barat Kali Batuare hingga Kali Melebuhe dan saat ini, jalan alternatif yang digunakan adalah jalur laut.

Status Gunung Karangetang adalah level III (Siaga) dengan rekomendasi sebagai berikut: masyarakat di sekitar Gunung Karangetang dan pengunjung agar tidak melakukan pendakian dan tidak beraktivitas di dalam radius 2,5 kilometer dari kawah dua (kawah utara) dan kawah utama (kawah Selatan) ke arah Utara-Timur-Selatan-Barat dan radius tiga kilometer ke arah Barat Laut.

Masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang agar meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang yang dapat mengalir hingga ke pantai.

Diharapkan juga warga di sekitar Gunung Karangetang menyiapkan masker penutup hidung dan mulut, guna mengantisipasi potensi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu.

"Kami masih meng-update informasi terbaru aktivitas vulkanik Gunung Karangetang," ujarnya.

Baca juga: Masyarakat diminta jauhi radius bahaya Gunung Karangetang

Baca juga: Wisatawan diharapkan waspadai guguran lava Gunung Karangetang

Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019