Jakarta (ANTARA News) - Wisata kapal pesiar bisa jadi pilihan baru untuk berlibur, apalagi bila ingin menjajal pengalaman baru saat melancong.

Kapal pesiar cocok untuk pelancong yang ingin menikmati liburan tanpa terburu-buru. Sebab, waktu yang dibutuhkan untuk tiba di tujuan jauh lebih lama.

Perjalanan dari Singapura ke Malaysia yang rata-rata bisa dilalui kurang dari dua jam dengan pesawat terbang bisa molor hingga berjam-jam jika menaiki kapal pesiar.

Namun tak perlu takut "mati gaya"  karena ada bermacam-macam fasilitas hingga kegiatan seru, baik gratis maupun berbayar, yang asyik dinikmati sebelum akhirnya berlabuh di tujuan.

Baca juga: Saat naik kapal pesiar, barang terlarang ini sering dibawa orang Indonesia
 
Pengunjung bermain game di kapal pesiar Genting Dream, Desember 2018 (ANTARA News/ Nanien Yuniar)
 
Pengunjung bersantai di kapal pesiar Genting Dream, Desember 2018 (ANTARA News/ Nanien Yuniar)


Bersantai di kamar

Isi dari kamar di kapal pesiar tak berbeda dengan kamar hotel pada umumnya. Anda bisa menikmati empuknya kasur sambil menonton televisi atau berendam dengan air hangat di bathtub untuk melemaskan otot-otot. 

Yang membedakannya dengan kamar hotel adalah pemandangan balkon yang menyuguhkan lautan terbentang luas. Bukalah pintu menuju balkon dan rasakan hembusan angin yang membuat rambut menari-nari.

Jangan lupa menikmati pemandangan matahari terbit dan terbenam yang indah dari balkon kamar.
 
Pesta busa di kapal pesiar Genting Dream, Desember 2018 (ANTARA News/ Nanien Yuniar)


Baca juga: Banyak pasangan bulan madu pilih kapal pesiar untuk berlibur

Baca juga: Yang ditanya pemula saat ikut kapal pesiar


Pesta Busa

Pernahkah Anda menjajal pesta busa?

Pesta seperti ini bisa dirasakan di atas kapal pesiar yang sedang berlayar. Jangan khawatir mata menjadi perih bila terkena busa karena busanya berbeda dengan busa sabun. 

Diselingi musik yang berdentam kencang serta sorotan cahaya warna-warni, busa disemprotkan dengan mesin dari berbagai sudut hingga terbentuk sebuah "kolam busa". 

Anda bisa "berenang", atau tepatnya meluncur kesana kemari di lantai yang licin karena busa. Atau cukup nikmati pemandangan busa yang disemprot ke udara bagai butiran salju turun dari langit, hanya saja tak ada udara dingin menusuk, melainkan aroma asin laut.
 
Kolam renang di kapal pesiar Genting Dream, Desember 2018 (ANTARA News/ Nanien Yuniar)
 
Fasilitas di kapal pesiar Genting Dream, Desember 2018 (ANTARA News/ Nanien Yuniar)


Olahraga

Kapal pesiar punya fasilitas untuk pelancong yang gemar berolahraga agar tubuh tetap fit. Ada kapal pesiar yang menyediakan fasilitas seperti kolam renang dan perosotan seru, golf mini hingga panjat dinding.

Yang paling sederhana, berjalan kaki menyusuri tiap lantai untuk mengeksplorasi fasilitas-fasilitas kapal. Isi kapal tak melulu kamar penumpang, ada lantai yang diisi restoran-restoran mewah seperti di hotel dan pusat perbelanjaan, ada pula toko-toko dengan barang bermerek, bar untuk bersantai hingga pojok khusus penuh mesin permainan atau crane game hingga meja untuk bermain mahyong.
 
Pengunjung bermain mahyong di kapal pesiar Genting Dream, Desember 2018 (ANTARA News/ Nanien Yuniar)
 
Bioskop di kapal pesiar Genting Dream, Desember 2018 (ANTARA News/ Nanien Yuniar)


Menonton film

Tak puas menonton di televisi? Tontonlah sebuah film di layar yang lebih besar bila kapal yang dinaiki menyediakan bioskop. Contohnya adalah Zodiac Theatre di kapal pesiar Genting Dream yang bisa menampung hingga 999 penonton. 

Ketika duduk di kursi-kursi merah empuk tersebut untuk menonton film, mungkin sejenak Anda akan lupa sedang berada di atas kapal yang berlayar.
 
Pertunjukan musik di kapal pesiar Genting Dream, Desember 2018 (ANTARA News/ Nanien Yuniar)


Pertunjukan musik

Rasakan suasana santai dengan mendengarkan pertunjukan musik untuk menemani malam hari jelang beristirahat. Anda bisa menikmatinya di dalam ruangan sambil duduk di kursi bar, atau mendengarkannya sembari merasakan angin laut bertiup sepoi-sepoi di panggung yang di luar ruangan.


 

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2018