Untuk industri furnitur, teknologi finishing dan desain jadi perhatian untuk dikembangkan
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian fokus mengembangkan teknologi disain industri mebel yakni "computer-aided design" (CAD) dan "computer-aided manufacturing" (CAM) yang terintegrasi jaringan internet.

"Untuk industri furnitur, teknologi finishing dan desain jadi perhatian untuk dikembangkan,” kata Plt Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Achmad Sigit Dwiwahjono melalui keterangannya di Jakarta, Senin.

Hal ini sesuai dengan Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) Tahun 2015-2035. 

Strategi itu juga sejalan dengan roadmap Making Indonesia 4.0 yang berisi arah dan strategi bagi pergerakan industri Indonesia di masa depan.

Menurut Sigit, kebijakan pengembangan industri mebel mendorong modernisasi peralatan mebel dan pengolahan kayu dan menarik investor baru bidang furnitur.

Selain itu, memfasilitasi keikutsertaan pelaku industri mebel pada pameran baik di dalam maupun di luar negeri, penyiapan konsep sistem logistik bahan baku nasional, serta pemberian fasilitas insentif pajak kepada industri furnitur.

Diketahui, pemerintah tengah menggenjot ekspor industri mebel, mengingat Indonesia merupakan negara penghasil bahan baku rotan.

Ekspor industri mebel pada 2015 mencapai sebesar 1,71 miliar dolar AS, dan pada 2016 mencapai 1,61 miliar dolar AS, sementara 1,63 miliar dolar AS pada 2017. 

Sementara itu, nilai perdagangan mebel dunia berdasarkan data Centre for Industrial Studies (CSIL) sebesar 130 miliar dolar AS pada 2015, 131 miliar dolar AS pada 2016, dan 138 miliar dolar AS di 2017.

Baca juga: Menperin ajak industri rotan ekspansi di Palu

Baca juga: 10 industri mebel nasional terbang ke IMM Cologne Jerman




 

 

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2018