Beijing (ANTARA News) - Korea Utara (Korut) pada Rabu mengucapkan terima kasih kepada masyarakat dunia atas bantuan darurat kepada negeri itu pada pasca-banjir akibat hujan di negeri itu bulan lalu. Keterangan juru bicara kementerian luar negeri, yang dikutip kantor berita Korea Utara (KCNA) mengatakan bahwa Korut menerima bantuan obat-obatan dan lain-lain dari badan dunia, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa dan sejumlah negara, termasuk Cina, Amerika Serikat (AS), negara Eropa, Rusia, Australia, dan Mesir. "DPRK sangat berterima kasih atas bantuan itu," kata jurubicara tersebut, yang menggunakan nama resmi Korea Utara, Republik Demokratik Rakyat Korea. "Itu akan membantu DPRK pasca-kerusakan akibat banjir dan membantu memulihkan pengungsi di wilayah terkena dampak," kata dia. Ratusan orang tewas atau dilaporkan hilang, lebih dari 241 ribu rumah rusak dan lebih dari 268 hektar sawah terendam atau tersapu air, kata KCNA. "Sebagai dampak, itu akan memengaruhi hasil pertanian tahun ini dalam jumlah tidak sedikit," katanya. Banjir itu meningkatkan kemungkinan penyebaran penyakit, katanya, dengan menambahkan bahwa sedikit-dikitnya 560 rumahsakit dan lebih dari 2.100 klinik rusak serta banyak persediaan obat tersapu banjir di seluruh penjuru negeri tersebut. Laporan itu tidak menyebutkan secara khusus jumlah sumbangan Korea Selatan dan kelompok penanganan bencananya untuk membantu Korea Utara mengatasi dampak banjir tersebut. Petugas Perserikatan Bangsa-Bangsa urusan kemanusiaan hari Kamis mengatakan bahwa laporan keadaan terakhir menyebutkan bahwa banjir itu disebabkan hujan lebat pada masa 7-14 Agustus, yang memengaruhi hampir satu juta orang dan mengakibatkan sedikit-dikitnya 170 ribu orang di sembilan propinsi mengungsi. Menurut badan dunia itu, data pemerintah Korea Utara, yang dikeluarkan 24 Agustus, belum berubah, yaitu jumlah korban adalah 454 orang meninggal, 156 orang hilang dan lebih dari 4.351 luka-luka akibat banjir tersebut. Sedikit-dikitnya, 10 persen dari daerah pertanian negeri itu juga terkena dampak banjir tersebut, katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007