Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengingatkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian agar jangan terpengaruh rumor soal dugaan menerima suap dari pengusaha Basuki Hariman. 

"Pak Tito agar tetap fokus bekerja sesuai tugas pokok dan fungsi sebagai Kapolri,” kata Bambang Soesatyo di Jakarta, Kamis.

Bambang Soesatyo yang akrab disapa Bamsoet berharap Kapolri tetap fokus bekerja karena kinerja Korps Bhayangkara makin positif.

Bamsoet menjelaskan, Polri sudah menelusuri rumor soal Tito Karnavian menerima dana dengan memeriksa Basuki Hariman.

Hasil pemeriksaan tersebut sudah dijelaskan oleh Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto kepada pers bahwa Basuki Hariman tidak pernah memberikan dana kepada Tito Karnavian ketika Tito mendududki jabatan sebagai Kapolda Metro Jaya. 

Mantan ketua Komisi III DPR RI itu menambahkan, pimpinan KPK juga sudah memberikan penjelasan secara gamblang bahwa tidak ada bukti Tito Karnavia menerima dana dari Basuki Hariman. 

Ketua KPK Agus Rahardjo, kata dia, bahkan sudah menjelaskan tentang kesulitan lembaganya dalam membuktikan dugaan itu.  

"Kita tentu percaya integritas KPK dalam menangani kasus hukum. Jika tidak ada bukti yang kuat, tidak mungkin KPK bisa melanjutkan proses hukum,” kata Bamsoet. 

Baca juga: Dua mantan penyidik KPK tidak terbukti robek buku catatan Basuki

Politisi Partai Golkar ini juga merujuk pada persidangan terhadap Basuki maupun stafnya, Ng Fenny. Dalam proses persidangan terhadap keduanya juga tidak ada fakta hukum yang menguatkan dugaan Tito menerima uang dari Basuki sehingga Kapolri  dan jajarannya tidak perlu menghabiskan banyak energi menanggapi isu ini.  

"Masih banyak pekerjaan rumah lebih penting yang perlu diselesaikan oleh Polri,” kata Bamsoet.

Bamsoet juga mengingatkan, Polri saat ini memiliki pekerjaan pengamanan event kelas dunia, antara lain, Pertemuan Tahunan IMF dan Bank Dunia di Bali serta Asian para Games 2018 di Jakarta.

Polri juga menghadapi persiapan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019. Bahkan, Polri memiliki tugas berat mengamankan Pemilu 2019.

"Jangan sampai isu ini membuat semangat Polri mengendur. Rakyat menaruh harapan besar kepada Polri untuk mewujudkan ketertiban dan keamanan masyarakat,” kata Bamsoet. 

Baca juga: Pemeriksaan internal KPK terhadap dua mantan penyidik berlanjut

Bamsoet juga mengutip hasil survei dari lembaga survei ternama yang menenunjukkan kinerja Polri di bawah kepemimpinan Tito Karnavian terus meningkat signifikan. Tingkat kepercayaan publik terhadap Polri juga membaik.

"Dari hasil survei menyimpulkan, tingkat kepercayaan publik terhadap Polri pada Oktober 2017 adalah 63,2 persen, sedangkan pada Juni 2018 meningkat menjadi 82,9 persen. Tingkat kepercayaan publik terhadap Polri saat ini yang tertinggi sejak era reformasi dari tahun 1999,” kata Bamsoet. 

Bahkan, lembaga survei internasional Gallup melalui Global Law and Order Survey 2018 menempatkan, Indonesia pada peringkat kesembilan negara teraman di dunia. Ada  69 persen dari 148.000 responden di 142 negara yang percaya bahwa Polri mampu menjaga keamanan Indonesia. 

Karena itu, Bamsoet menganggap, tudingan miring kepada Tito Karnavian ibarat pohon yang tinggi akan terus diterpa angin.

"Kapolri Tito Karnavian harus menjadikan kejadian ini sebagai pelecut. Bukannya malah patah semangat,” katanya.

Baca juga: Polri tengarai ada yang hendak mengadu KPK-Polri
Baca juga: Polda mengklarifikasi informasi bocornya BAP Basuki Hariman

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018