Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ), Selasa, ditutup turun 2,38 persen akibat kembali mendapat tekanan dari berlanjutnya krisis `subprime mortgage` di AS. IHSG ditutup turun 48,577 poin dan kembali ditutup di bawah level 2.000 untuk berada di posisi 1.993,007 dan indeks LQ45 melemah 12,113 poin atau 2,86 persen menjadi 411,449. Analis Riset PT Valbury Asia Securities Krisna Dwi Setiawan kepada ANTARA News di Jakarta, Selasa, mengatakan, penurunan indeks BEJ ini disebabkan para pelaku pasar mengantipasi penurunan bursa AS Wall Street akibat ditutupnya salah satu unit usaha Capital One Financial Corporation, GreenPoint. Menurut Krisna, Capital One yang merupakan bank besar dan perusahaan pemberi pinjaman terbesar AS lainnya telah menyatakan menutup unit mortgagenya yakni GreenPoint. Capital One terpaksa menghadapi denda senilai 860 juta dolar AS akibat penutupan unitnya ini dan akan memutus hubungan kerja (PHK) sebanyak 1.900 karyawannya akibat krisis `subprime mortgage` ini. "Dow Jones semalam memang ditutup naik, namun setelah penutupan terjadi berita negatif atas penutupan unit usahanya dan ini yang diantipasi pasar BEJ," ungkap Krisna. Dia juga mengungkapkan, antipasi penurunan Wall Street nanti malam juga dapat tergambar dari penurunan Dow Jones Futures dan menurunnya pembukaan bursa Eropa yang telah membuat pelaku pasar saham kembali melakukan aksi jual. Selain itu, kembali melemahnya nilai tukar rupiah yang di posisi Rp9.440 per dolar juga menjadi sentimen negatif terhadap pasar modal. Kondisi inilah yang membuat perdagangan Selasa ini sebanyak 180 saham dari 396 efek yang tercatat di BEJ mengalami penurunan dibanding yang naik 40 saham, sedangkan 29 tidak bergerak harganya dan 138 saham tidak diperdagangkan. Penurunan indeks dipimpin anjloknya saham-saham unggulan, seperti Telkom (TLKM), Perusahaan Gas Negara (PGAS), Bank BNI (BBNI), Antam (ANTM), Astra Internasional (ASII), Bank Mandiri (BMRI) dan Bumi Resources (BUMI). Saham TLKM turun Rp400 menjadi Rp10.100, PGAS tertekan Rp350 ke posisi Rp9.550, BBNI menurun Rp90 ke level Rp1.700, ANTM merosot Rp190 ke harga Rp2.000, ASII turun Rp200 ke posisi Rp16.000, BMRI melemah Rp150 ke Rp2.775 dan BUMI turun Rp175 menjadi Rp2.250. Volume perdagangan mencapai 3,617 miliar saham dengan nilai Rp3,174 triliun dari 48.577 kali transaksi. Namun, walaupun indeks turun, posisi investor asing justru menunjukkan "net buy" (beli netto) yang mencapai Rp299,087 miliar.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007