Jakarta (ANTARA News) - Ratusan pegiat bisnis dan individu kreatif kini bisa berkumpul dan bersinergi dalam komunitas KrafBina yang ditujukan untuk saling berbagi informasi terkait perkembangan industri kreatif.

KrafBina adalah singkatan dari Kreatif Bangsa Indonesia yang digagas Yayasan Kreatif Bangsa Indonesia, didirikan atas kepedulian dalam mengembangkan dan meningkatkan nilai jual dari hasil produk industri kreatif di Indonesia.

Baca juga: Disparbud Ambon tingkatkan kapasitas pelaku industri musik

"Kami membangun sebuah motto, Gerakan Kreatif Indonesia Cerdas. Kami ingin membangun masyarakat Industri Kreatif agar lebih keras atau giat lagi bekerja. Gerakan ini dimulai dari masing-masing individu mengaryakan diri secara maksimal dengan meningkatkan kecerdasan kreatif sehingga menciptakan efek yang berkelanjutan," ujar Luwi Saluadji Purboningrat, Ketua KrafBina dalam jumpa pers di Jakarta, Senin.

Marcella Zalianty, selaku ketua PARFI sangat mendukung KrafBina karena meskipun dia berasal dari insan perfilman, kolaborasi ini dirasa sangat penting untuk tumbuh kembang industri film.

Baca juga: Presiden harapkan ISI terus lahirkan karya kreatif

"Buat saya KrafBina adalah sebuah ide dan gagasan yang harus didukung bersama. Walau PARFI lebih ke asosiasi untuk pekerja seni peran. Tapi kalau bicara tentang industri kreatif, semua saling berkaitan. Kalau ngomong film, fashion, kuliner semua ada di situ di dalam produksinya. Sekarang industri kreatif lebih berada di layer atas. Dengan adanya KrafBina kita bisa saling mendukung," papar Marcella. 

KrafBina akan mengadakan program minggu kreatif yang digelar mulai September di berbagai wilayah Indonesia. Acara yang diberi tajuk besar CREATIVEART, FASHION & LIFESTYLE dilangsungkan mulai dari Sleman - Yogyakarta (10-16 September 2018), Bandung - Jawa Barat (5-15 Desember 2018), Denpasar-Bali (25-31 Desember 2018), dan berpuncak di Jakarta pada (10-25 November 2019). 

Baca juga: Industri kreatif dan pendidikan jadi alasan Giring terjun berpolitik
 

Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2018