saat uji coba terbatas, tidak seperti operasi normal. Maksimal 130 orang
Jakarta (ANTARA News) - Kereta api ringan (LRT) Jakarta hanya akan menerima maksimal 130 penumpang tiap gerbongnya saat uji coba pada tanggal 15 Agustus.

"Penumpang yang akan ikut saat uji coba terbatas, tidak seperti operasi normal. Maksimal 130 orang," ujar Direktur Proyek LRT Jakarta Iwan Takwin, ketika dihubungi Antaranews, Jakarta, Selasa.

Ketika ditanya mengenai para undangan yang akan mengikuti uji coba LRT Jakarta, Iwan belum bisa memastikannya.

"Hari ini kita akan pastikan siapa saja yang diundang dan jadwal operasinya, karena penumpangnya terbatas," lanjutnya.

Selama uji sumilasi, pihak LRT Jakarta mengaku senang karena simulasi berjalan lancar.

Baca juga: Jakpro: semoga LRT Jakarta tak bermasalah


"Alhamdulillah, tidak ada masalah. Simulasi lancar-lancar saja, kereta bolak-balik dari Kelapa Gading-Rawamangun dari siang hingga malam hari," jelas Iwan.

Iwan melanjutkan, LRT Jakarta yang terdiri atas empat rangkaian kereta api itu telah menjalani simulasi sejauh 2.000 km.

Dengan dilakukannya simulasi, maka Iwan berharap LRT Jakarta tidak mengalami masalah seperti LRT Palembang.

Sebelumnya, LRT Palembang mogok untuk yang ketiga kalinya, Minggu (12/8) sore.

Para penumpang yang ingin mencoba LRT tersebut terpaksa berjalan kaki menuju ke Stasiun Jakabaring, yang tidak jauh dari lokasi kereta mogok.

Hal ini menjadi perhatian bagi LRT Jakarta yang belum memasuki masa uji coba.

Iwan melanjutkan, uji simulasi yang dilakukan kepada LRT Jakarta meliputi simulasi keselamatan, operasional, dan tanggap darurat.

Meski tidak menjabarkan penyebab mogok LRT Palembang, Iwan mengatakan pihaknya telah mempelajari penyebabnya dan mengantisipasinya dengan simulasi dan komunikasi dengan tim di lapangan.

"Insya Allah saat uji coba LRT Jakarta akan lancar," tukasnya.

Baca juga: Jakarta operasikan LRT mulai 10 Agustus
 

Pewarta: Tessa Qurrata Aini
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018